Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah mengerahkan pompa-pompa bergerak untuk menangani banjir di Kaligawe dan sebagian Genuk, setelah rumah pompa di Sungai Tenggang dan Sringin tidak beroperasi secara optimal.
Dari enam pompa di Sungai Tenggang hanya tiga yang beroperasi, sedangkan di Sungai Sringin hanya satu pompa beroperasi dari lima pompa di rumah pompa tersebut.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu, mengatakan banjir Kaligawe diakibatkan tidak optimal operasional dua rumah pompa di Sungai Tenggang dan Sringin.
Beberapa pompa di rumah pompa yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana itu, tidak bekerja karena rusak sehingga penyedotan banjir menjadi tidak optimal.
Hujan deras yang terjadi pada Selasa (14/11) malam membuat wilayah Jalan Kaligawe dan beberapa wilayah Genuk tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi mulai setinggi mata kaki hingga lutut.
"Saya cek Kali Tenggang ini pompa hanya nyala tiga dari enam dan itu pun tidak maksimal. Yang tiga lainnya alasannya masih perbaikan. Dan di Kali Sringin yang harusnya lima, yang nyala satu," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Ia meminta BBWS Pemali Juana secara serius memberikan perhatian terhadap permasalahan banjir di Semarang sebab Pemkot Semarang sudah berupaya keras melakukan berbagai langkah.
"Pemkot Semarang sudah melakukan pengerukan sedimentasi dan alhamdulillah di PJM (Penyambungan Jalan Masuk) Woltermonginsidi sudah tidak tergenang," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang selaku instansi teknis yang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
"Kami juga ke sana (mengecek banjir Kaligawe, red.) bersama Bu Wali Kota, satu pompa dari BPBD dan dari DPU sudah diterjunkan," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto.
Ia mengaku telah berkomunikasi dengan BBWS Pemali Juana yang menaungi dua rumah pompa tersebut untuk mengecek dan melakukan perbaikan pompa rusak, termasuk di rumah-rumah pompa lain.
"Kami sudah koordinasikan ke BBWS Pemali Juana. Pompa yang ada sudah bekerja optimal. Sementara yang rusak, kami sudah sampaikan ke BBWS untuk segera diperbaiki," katanya.
Dari enam pompa di Sungai Tenggang hanya tiga yang beroperasi, sedangkan di Sungai Sringin hanya satu pompa beroperasi dari lima pompa di rumah pompa tersebut.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Rabu, mengatakan banjir Kaligawe diakibatkan tidak optimal operasional dua rumah pompa di Sungai Tenggang dan Sringin.
Beberapa pompa di rumah pompa yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana itu, tidak bekerja karena rusak sehingga penyedotan banjir menjadi tidak optimal.
Hujan deras yang terjadi pada Selasa (14/11) malam membuat wilayah Jalan Kaligawe dan beberapa wilayah Genuk tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi mulai setinggi mata kaki hingga lutut.
"Saya cek Kali Tenggang ini pompa hanya nyala tiga dari enam dan itu pun tidak maksimal. Yang tiga lainnya alasannya masih perbaikan. Dan di Kali Sringin yang harusnya lima, yang nyala satu," kata Ita, sapaan akrab Hevearita.
Ia meminta BBWS Pemali Juana secara serius memberikan perhatian terhadap permasalahan banjir di Semarang sebab Pemkot Semarang sudah berupaya keras melakukan berbagai langkah.
"Pemkot Semarang sudah melakukan pengerukan sedimentasi dan alhamdulillah di PJM (Penyambungan Jalan Masuk) Woltermonginsidi sudah tidak tergenang," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang selaku instansi teknis yang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
"Kami juga ke sana (mengecek banjir Kaligawe, red.) bersama Bu Wali Kota, satu pompa dari BPBD dan dari DPU sudah diterjunkan," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto.
Ia mengaku telah berkomunikasi dengan BBWS Pemali Juana yang menaungi dua rumah pompa tersebut untuk mengecek dan melakukan perbaikan pompa rusak, termasuk di rumah-rumah pompa lain.
"Kami sudah koordinasikan ke BBWS Pemali Juana. Pompa yang ada sudah bekerja optimal. Sementara yang rusak, kami sudah sampaikan ke BBWS untuk segera diperbaiki," katanya.