Semarang (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Semarang mengajak berbagai badan usaha untuk turut serta menyukseskan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui kegiatan bersama Menyelesaikan Beban Masyarakat dalam Peningkatan Akses dan Mutu Layanan (Selpi  Program).

Melalui program ini badan usaha yang berdomisili di Kota Semarang bergotong royong meningkatkan keaktifan kepesertaan Program JKN dengan membayarkan iuran bulanan maupun tunggakan iuran.

Badan usaha yang berkomitmen akan membayarkan iuran tersebut melalui dana corporate social responsibility (CSR) yang dikelola oleh masing-masing badan usaha.

Atas langkah-langkah tersebut, Pemerintah Kota Semarang, mengapresiasi peran swasta sebagai momen transformasi dunia kesehatan dengan memberikan penghargaan bagi sembilan badan usaha pada Peringatan Hari Kesehatan ke-59, Minggu (12/11).

Penghargaan diberikan kepada Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum, Rumah Sakit Pantiwilasa dr. Cipto, Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Laboratorium Medis Cito, Laboratorium Sarana Medika, RSIA Plamongan Indah, Toko Moaci Gemini, Rumah Sakit Hermina Pandanaran, dan Rumah Sakit Khusus Bedah Columbia Asia.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar menyebut transformasi pelayanan kesehatan tidak semata-mata berfokus pada mutu pelayanan saja, namun juga bagaimana upaya bersama dalam membuka akses pelayanan kesehatan itu sendiri.

“Warga yang mengalami tunggakan iuran dibantu secara pembiayaan. Tujuannya agar status kepesertaan sebagai peserta JKN kembali aktif dan bisa digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang komprehensif,” ucapnya.

Menilik data BPJS Kesehatan, 100 persen penduduk Kota Semarang telah memiliki jaminan kesehatan, dengan tersedianya akses layanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan di 16 kecamatan, yang mana BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 245 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) termasuk pukesmas, dan 33 rumah sakit.

“Meski saat ini masih diikuti beberapa badan usaha, namun hal ini dapat mendorong keaktifan peserta yang telah memiliki JKN, pada satu kegiatan ini bisa memberikan akses  pelayanan kesehatan bagi ratusan penduduk ekonomi lemah, bagaimana jika program ini bisa kontinyu dan menularkan ke pihak lain?,” tambah Andi.

Sementara itu Plt. Asisten III Pemerintah Kota Semarang, Susi Herawati mengatakan untuk mewujudkan sebuah kemajuan yang diperlukan adalah kolaborasi. Pemerintah Kota Semarang menyambut baik kolaborasi yang terbangun pada Hari Kesehatan Nasional. Apalagi Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi yang memiliki luas 372,3 km² dengan jumlah penduduk 1,6 juta jiwa.

“Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, negara bertanggung jawab atas penyediaan akses pelayanan kesehatan yang layak sebagaimana amanat undang-undang. Enam pilar transformasi pelayanan kesehatan harus kita bangun bersama,” ucapnya.

Terbukti Kota Semarang telah menerima berbagai penghargaan, baik rumah sakit dan puskemasnya. Harapannya dengan kolaborasi yang erat dan dukungan berbagai pihak khususnya dalam pelaksanaan Program JKN, seluruh masyarakat dapat memperoleh akses pelayanan kesehatan.

Salah satu penerima penghargaan sekaligus pimpinan Laboratorium Klinik Sarana Medika, Buntris Amperawan menyebut program pembayaran iuran bagi peserta JKN sangat menarik minatnya. Terlebih, Buntris sangat mengenal bagaimana Program JKN berjalan, serta bagaimana BPJS Kesehatan berperan penting dalam mengentaskan gap akses pelayanan kesehatan.

“Saya memilih untuk menyalurkan dana CSR melalui Program JKN, yang kami sasarkan kepesertaannya kepada masyarakat daerah pinggiran atau perifer sekaligus memiliki kesulitan dalam memenuhi hidup. Sudah dipastikan kondisi demikian mereka tidak peduli dengan jaminan kesehatan,” tegasnya.

Buntris memiliki pandangan segala bentuk CSR memiliki tujuan yang baik. Namun, untuk saat ini orang jatuh sakit tidak bisa diminta ataupun ditolak. Alangkah bijak jika setiap badan usaha yang memiliki dana CSR dapat dialokasikan ke masyarakat yang belum aktif kepesertaan JKN.

“Upaya kecil ini sangat-sangat membantu sekali, bagi masyarakat. Saya bertemu dan berkomunikasi langsung dengan mereka,” tutupnya. ***


Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024