Solo (ANTARA) - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Jawa Tengah menciptakan permainan edukatif mitigasi bencana untuk anak.
Ketua tim PKM Kewirausahaan UNS Velisa Nur'aini di Solo Jawa Tengah Sabtu mengatakan, produk yang diberi nama Fumi Card tersebut dirancang untuk anak berusia delapan tahun ke atas.
"Permainan ini bertujuan sebagai media pengenalan mitigasi bencana yang ada di Indonesia," katanya.
Fumi Card atau Fun Mitigation Card ini merupakan produk inovasi mahasiswa yang didesain sebagai teman belajar anak-anak dan akan memberikan wawasan mitigasi bencana pada mereka.
"Produk ini juga sudah terintegrasi dengan website inaRISK yang dikelola oleh BNPB. Adanya integrasi ini sebagai upaya mengenalkan website yang dapat menjadi sumber informasi mengenai kerentanan bencana di wilayah masing-masing," katanya.
Ia mengatakan proses penciptaan permainan tersebut dimulai sejak bulan Juni tahun ini.
"Di sini kami mengusung ide inovatif untuk mengajarkan pentingnya pengetahuan mitigasi bencana pada anak usia delapan tahun ke atas. Topiknya mengenai bencana alam karena hal ini terjadi di berbagai daerah Indonesia dan sangat masif terdengar hingga saat ini," katanya.
Ia berharap dengan diajarkannya anak memitigasi bencana sejak dini, mereka dapat mengetahui apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi.
"Anak-anak pasti lebih suka bermain daripada belajar. Permainan menjadi cara yang paling tepat untuk mengedukasi anak-anak," katanya.
Baca juga: Daftar 10 daerah tes CAT penerimaan PPPK di UNS
Ketua tim PKM Kewirausahaan UNS Velisa Nur'aini di Solo Jawa Tengah Sabtu mengatakan, produk yang diberi nama Fumi Card tersebut dirancang untuk anak berusia delapan tahun ke atas.
"Permainan ini bertujuan sebagai media pengenalan mitigasi bencana yang ada di Indonesia," katanya.
Fumi Card atau Fun Mitigation Card ini merupakan produk inovasi mahasiswa yang didesain sebagai teman belajar anak-anak dan akan memberikan wawasan mitigasi bencana pada mereka.
"Produk ini juga sudah terintegrasi dengan website inaRISK yang dikelola oleh BNPB. Adanya integrasi ini sebagai upaya mengenalkan website yang dapat menjadi sumber informasi mengenai kerentanan bencana di wilayah masing-masing," katanya.
Ia mengatakan proses penciptaan permainan tersebut dimulai sejak bulan Juni tahun ini.
"Di sini kami mengusung ide inovatif untuk mengajarkan pentingnya pengetahuan mitigasi bencana pada anak usia delapan tahun ke atas. Topiknya mengenai bencana alam karena hal ini terjadi di berbagai daerah Indonesia dan sangat masif terdengar hingga saat ini," katanya.
Ia berharap dengan diajarkannya anak memitigasi bencana sejak dini, mereka dapat mengetahui apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi.
"Anak-anak pasti lebih suka bermain daripada belajar. Permainan menjadi cara yang paling tepat untuk mengedukasi anak-anak," katanya.
Baca juga: Daftar 10 daerah tes CAT penerimaan PPPK di UNS