Istanbul (ANTARA) - Uni Emirat Arab pada Senin (6/11) mengumumkan pembangunan rumah sakit darurat di Gaza untuk merawat warga Palestina yang terluka selama agresi Israel.
Menurut kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM, gagasan itu sesuai dengan arahan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan.
Rumah sakit darurat, yang merupakan bagian dari operasi kemanusiaan Emirat bernama "Gallant Knight 3", yang bertujuan untuk menyediakan bantuan medis bagi warga Palestina.
WAM melaporkan lima pesawat kargo berangkat dari Abu Dhabi menuju bandara Al-Arish di Mesir, yang dekat dengan Gaza.
Pesawat-pesawat itu mengangkut peralatan dan pasokan medis penting untuk rumah sakit.
WAM menjelaskan bahwa rumah sakit darurat tersebut memiliki kapasitas 150 tempat tidur dan dilengkapi dengan unit khusus seperti untuk operasi, ortopedi, pediatri, ginekologi dan layanan medis penting lainnya.
Israel meluncurkan serangan darat dan udara di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak dan 2.641 perempuan, tewas akibat gempuran Israel terhadap Jalur Gaza.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel hampir berjumlah 1.600 orang, menurut data resmi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Seorang menteri Israel sebut bom nuklir di Gaza adalah sebuah pilihan
Baca juga: RI kirim bantuan ke Gaza seberat 30 ton, dua perwira TNI ikut serta
Menurut kantor berita resmi Uni Emirat Arab, WAM, gagasan itu sesuai dengan arahan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan.
Rumah sakit darurat, yang merupakan bagian dari operasi kemanusiaan Emirat bernama "Gallant Knight 3", yang bertujuan untuk menyediakan bantuan medis bagi warga Palestina.
WAM melaporkan lima pesawat kargo berangkat dari Abu Dhabi menuju bandara Al-Arish di Mesir, yang dekat dengan Gaza.
Pesawat-pesawat itu mengangkut peralatan dan pasokan medis penting untuk rumah sakit.
WAM menjelaskan bahwa rumah sakit darurat tersebut memiliki kapasitas 150 tempat tidur dan dilengkapi dengan unit khusus seperti untuk operasi, ortopedi, pediatri, ginekologi dan layanan medis penting lainnya.
Israel meluncurkan serangan darat dan udara di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak dan 2.641 perempuan, tewas akibat gempuran Israel terhadap Jalur Gaza.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel hampir berjumlah 1.600 orang, menurut data resmi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Seorang menteri Israel sebut bom nuklir di Gaza adalah sebuah pilihan
Baca juga: RI kirim bantuan ke Gaza seberat 30 ton, dua perwira TNI ikut serta