Hangzhou China (ANTARA) - Tim para catur Indonesia bertekad mempertahankan gelar juara umum di Asian Para Games (APG) Hangzhou, 22-28 Oktober, dengan membawa pulang lima medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.
"Kami berkaca pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan total 22 medali terdiri dari 11 medali emas, lima perak, dan enam perunggu. Kami ingin mengulang capaian itu tahun ini," kata Pelatih Para Catur NPC Indonesia Tedy Wiharto di Hangzhou Qi-Yuan Chess Hall, Hangzhou, China, Jumat.
Meskipun demikian, lanjut dia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk bisa mewujudkan target juara umum di APG Hangzhou, di antaranya banyak negara peserta baru sehingga belum diketahui kekuatannya, salah satunya adalah tuan rumah China.
Sedangkan negara yang dinilai akan menjadi lawan tangguh adalah India dan Filipina untuk kelas tuna daksa, serta Iran dan negara pecahan Uni Soviet yang dikenal memiliki tradisi catur yang bagus.
Namun, Tedy mengatakan tetap optimistis tim para catur Indonesia yang berkekuatan 18 atlet bakal mampu memenuhi target lima medali emas dengan mengandalkan kelas tuna netra.
"Para catur itu, di kelas Asia lawan terberat seperti dari India dan mungkin tuan rumah China, tetapi kami tetap optimistis meski belum tahu peta kekuatannya," katanya.
Sementara itu, salah satu atlet para catur Indonesia Wilma Margaretha Sinaga berharap bisa mengulangi capaian tersebut. "Kami berharap kalau bisa targetnya tetap juara umum di Asian Para Games Hangzhou," katanya.
"Kami berkaca pada Asian Para Games 2018 di Jakarta, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan total 22 medali terdiri dari 11 medali emas, lima perak, dan enam perunggu. Kami ingin mengulang capaian itu tahun ini," kata Pelatih Para Catur NPC Indonesia Tedy Wiharto di Hangzhou Qi-Yuan Chess Hall, Hangzhou, China, Jumat.
Meskipun demikian, lanjut dia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk bisa mewujudkan target juara umum di APG Hangzhou, di antaranya banyak negara peserta baru sehingga belum diketahui kekuatannya, salah satunya adalah tuan rumah China.
Sedangkan negara yang dinilai akan menjadi lawan tangguh adalah India dan Filipina untuk kelas tuna daksa, serta Iran dan negara pecahan Uni Soviet yang dikenal memiliki tradisi catur yang bagus.
Namun, Tedy mengatakan tetap optimistis tim para catur Indonesia yang berkekuatan 18 atlet bakal mampu memenuhi target lima medali emas dengan mengandalkan kelas tuna netra.
"Para catur itu, di kelas Asia lawan terberat seperti dari India dan mungkin tuan rumah China, tetapi kami tetap optimistis meski belum tahu peta kekuatannya," katanya.
Sementara itu, salah satu atlet para catur Indonesia Wilma Margaretha Sinaga berharap bisa mengulangi capaian tersebut. "Kami berharap kalau bisa targetnya tetap juara umum di Asian Para Games Hangzhou," katanya.