Solo (ANTARA) -
Sebanyak 92.609 hektare sawah di wilayah Jawa Tengah siap panen pada musim tanam III ini.
 
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko saat mendampingi Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengunjungi posko pengungsi korban kebakaran di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan potensi produksi setiap hektarenya di kisaran 6 ton gabah kering panen.
 
"Produksi cukup besar. Potensi panen di Oktober ini masih 159.519 ton," katanya. Menurut dia, luasan lahan sawah yang ditanami pada musim tanam kali ini adalah lahan yang terpenuhi kebutuhan airnya.
 
"Kalau yang tidak ada air jangan dipaksa, bisa jadi masalah," katanya. Sementara itu, Nana Sudjana memastikan stok beras untuk kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman hingga akhir tahun ini. Meski demikian, sampai saat ini harga beras masih stabil tinggi di pasaran.

"Yang premium sekitar Rp13.000/kg, makanya upaya dari pemerintah jelas. Pak Presiden meminta Badan Pangan Nasional, BUMN, Bulog termasuk pemerintah provinsi untuk segera turun," katanya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelontorkan stok beras yang ada di gudang Bulog.
 
"Upaya ini sudah dilaksanakan di seluruh Indonesia , termasuk di Jawa Tengah," katanya. Ia mengatakan hingga saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih memiliki cadangan beras sebanyak 150 ton. Nantinya, beras itu akan digelontorkan untuk warga dalam bentuk bantuan.  "150 ton ini akan kami berikan dalam bentuk bantuan, sedangkan yang dari Bulog akan dimanfaatkan untuk pergerakan pasar murah atau OP," katanya.


 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024