Semarang (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Semarang mengatakan bahwa pelebaran yang sudah dilakukan di berbagai ruas jalan protokol, termasuk di Jalan Veteran akan dimaksimalkan dengan penertiban parkir agar tidak menimbulkan kemacetan.
"Penambahan kapasitas jalan diharapkan akan semakin meningkatkan kelancaran arus lalu lintas pada kawasan padat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan, saat dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, pelebaran jalan didasarkan pada hasil kajian Lalu Lintas Harian (LHR) sehingga diharapkan bisa mengurai kepadatan kendaraan di ruas-ruas jalan protokol, terutama pada saat jam sibuk.
Namun, diakuinya, upaya mengatasi kemacetan lalu lintas tidak kemudian berhenti pada penambahan volume atau pelebaran jalan, melainkan harus diikuti upaya lainnya, termasuk penertiban parkir.
Untuk memastikan kelancaran arus, kata dia, Dishub akan melakukan penertiban parkir pada ruas-ruas jalan tersebut jika ditemukan parkir yang mengganggu, termasuk pemasangan rambu-rambu larangan parkir.
"Jika diperlukan dan ditemukan adanya parkir yang mengganggu lalu lintas, akan dilakukan pelarangan, pemasangan rambu, hingga pemberian sanksi bagi pengguna jalan yang melanggar," tegasnya.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melakukan pelebaran Jalan Veteran sebagai upaya meningkatkan kinerja dan kapasitas ruas jalan yang selama ini kerap terjadi kemacetan.
Pelebaran jalan dilakukan dengan sistem betonisasi tersebut pada satu sisi sebelah kiri, dari arah Mapolda Jateng hingga persimpangan Kiai Saleh sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter.
Pelebaran jalan dimulai pada 2022 lalu, yakni tahap pembebasan lahan warga yang terkena proyek pelebaran dan ditargetkan rampung pada awal Desember mendatang.
Tak hanya pelebaran, pada sisi yang sama juga dilakukan peningkatan saluran dan pembuatan pedestrian dan dilakukan juga perbaikan "grill" saluran yang berfungsi menangkap aliran air dari arah Taman Siranda.
"Grill" yang terpasang telah beberapa kali mengalami kerusakan dan diperlukan penggantian "grill" pabrikan yang diharapkan bisa lebih awet.
Selain pelebaran jalan, Dishub Kota Semarang juga melakukan rekayasa lalu lintas, yakni penerapan jalur satu arah di ruas-ruas jalan tertentu, termasuk di Jalan Veteran untuk mengurai kemacetan.
"Penambahan kapasitas jalan diharapkan akan semakin meningkatkan kelancaran arus lalu lintas pada kawasan padat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan, saat dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Menurut dia, pelebaran jalan didasarkan pada hasil kajian Lalu Lintas Harian (LHR) sehingga diharapkan bisa mengurai kepadatan kendaraan di ruas-ruas jalan protokol, terutama pada saat jam sibuk.
Namun, diakuinya, upaya mengatasi kemacetan lalu lintas tidak kemudian berhenti pada penambahan volume atau pelebaran jalan, melainkan harus diikuti upaya lainnya, termasuk penertiban parkir.
Untuk memastikan kelancaran arus, kata dia, Dishub akan melakukan penertiban parkir pada ruas-ruas jalan tersebut jika ditemukan parkir yang mengganggu, termasuk pemasangan rambu-rambu larangan parkir.
"Jika diperlukan dan ditemukan adanya parkir yang mengganggu lalu lintas, akan dilakukan pelarangan, pemasangan rambu, hingga pemberian sanksi bagi pengguna jalan yang melanggar," tegasnya.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melakukan pelebaran Jalan Veteran sebagai upaya meningkatkan kinerja dan kapasitas ruas jalan yang selama ini kerap terjadi kemacetan.
Pelebaran jalan dilakukan dengan sistem betonisasi tersebut pada satu sisi sebelah kiri, dari arah Mapolda Jateng hingga persimpangan Kiai Saleh sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter.
Pelebaran jalan dimulai pada 2022 lalu, yakni tahap pembebasan lahan warga yang terkena proyek pelebaran dan ditargetkan rampung pada awal Desember mendatang.
Tak hanya pelebaran, pada sisi yang sama juga dilakukan peningkatan saluran dan pembuatan pedestrian dan dilakukan juga perbaikan "grill" saluran yang berfungsi menangkap aliran air dari arah Taman Siranda.
"Grill" yang terpasang telah beberapa kali mengalami kerusakan dan diperlukan penggantian "grill" pabrikan yang diharapkan bisa lebih awet.
Selain pelebaran jalan, Dishub Kota Semarang juga melakukan rekayasa lalu lintas, yakni penerapan jalur satu arah di ruas-ruas jalan tertentu, termasuk di Jalan Veteran untuk mengurai kemacetan.