Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, menggelar pelatihan berbasis kompetensi tahap 2 pada keluarga pekerja pabrik rokok sebagai bekal untuk mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan ketrampilan yang nantinya dibutuhkan oleh perusahaan.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan ada tiga program yang ditawarkan dalam pelatihan tersebut yaitu tata kecantikan, pangkas rambut, dan tata boga.
"Pelatihan yang menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau 2023 ini bertujuan memberikan keterampilan, khususnya pada keluarga buruh pabrik rokok dan keluarga petani tembakau," katanya.
Menurut dia, dengan adanya pelatihan berbasis kompetensi ini para peserta bisa menambah ilmu, pengetahuan, dan teori, serta praktik, yang nantinya bisa diaktualisasikan untuk mengembangkan usaha mereka.
Pengembangan diri melalui pelatihan, kata dia, merupakan salah satu yang efektif untuk meningkatkan kompetensi yang nantinya bisa dipakai untuk bekerja atau berwirausaha.
"Hal ini penting dalam pelatihan karena peserta bisa mengembangkan ketrampilan yang sudah dipelajari tentang bagaimana tata cara mengembangkan usahanya," kata Lani.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Rakhmat Nurul Fadilah mengatakan pelatihan ketrampilan berbasis unit kompetensi menyasar masyarakat yang berasal dari keluarga buruh pabrik rokok PT MPS Tulis Batang.
"Berdasar data balai latihan ketrampilan, rata-rata hasil pelatihan selama ini sebanyak 60 persen telah membuka usaha sendiri dan 40 persen masuk dunia kerja," katanya.
Baca juga: Kilang Cilacap bekali 20 pemuda dengan keterampilan las listrik level tertinggi
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan ada tiga program yang ditawarkan dalam pelatihan tersebut yaitu tata kecantikan, pangkas rambut, dan tata boga.
"Pelatihan yang menggunakan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau 2023 ini bertujuan memberikan keterampilan, khususnya pada keluarga buruh pabrik rokok dan keluarga petani tembakau," katanya.
Menurut dia, dengan adanya pelatihan berbasis kompetensi ini para peserta bisa menambah ilmu, pengetahuan, dan teori, serta praktik, yang nantinya bisa diaktualisasikan untuk mengembangkan usaha mereka.
Pengembangan diri melalui pelatihan, kata dia, merupakan salah satu yang efektif untuk meningkatkan kompetensi yang nantinya bisa dipakai untuk bekerja atau berwirausaha.
"Hal ini penting dalam pelatihan karena peserta bisa mengembangkan ketrampilan yang sudah dipelajari tentang bagaimana tata cara mengembangkan usahanya," kata Lani.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Rakhmat Nurul Fadilah mengatakan pelatihan ketrampilan berbasis unit kompetensi menyasar masyarakat yang berasal dari keluarga buruh pabrik rokok PT MPS Tulis Batang.
"Berdasar data balai latihan ketrampilan, rata-rata hasil pelatihan selama ini sebanyak 60 persen telah membuka usaha sendiri dan 40 persen masuk dunia kerja," katanya.
Baca juga: Kilang Cilacap bekali 20 pemuda dengan keterampilan las listrik level tertinggi