Semarang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi mengemukakan bahwa satu personel polisi yang bertugas di provinsi setempat harus melayani 1.116 orang penduduk.
"Jumlah personel Polda Jawa Tengah sebanyak 33.165 orang, sementara jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 37 juta orang," kata Kapolda saat menerima kunjungan delegasi Indonesian Foreign Law Enforcement Community (IFLEC) di Semarang, Selasa.
Kapolda menjelaskan sebanyak 33.165 personel Polri tersebut tersebar pada 572 kepolisian sektor yang berada di 35 kabupaten/ kota.
Rasio jumlah polisi dibanding penduduk Jawa Tengah yang harus dilayani adalah satu berbanding 1.116.
"Untuk mengatasi kondisi tersebut harus disiapkan berbagai program, salahnya satunya Polda Jateng Hadir," ujarnya.
Luthfi menjelaskan Polda Jateng hadir secara personal maupun kelompok untuk memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat. Strategi tersebut relatif berhasil untuk mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia menuturkan strategi untuk menjaga suasana tetap sejuk menjelang Pemilu 2024 juga sudah dilakukan. Strategi tersebut diharapkan mampu mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat selama masa tahapan pemilu.
"Jumlah personel Polda Jawa Tengah sebanyak 33.165 orang, sementara jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 37 juta orang," kata Kapolda saat menerima kunjungan delegasi Indonesian Foreign Law Enforcement Community (IFLEC) di Semarang, Selasa.
Kapolda menjelaskan sebanyak 33.165 personel Polri tersebut tersebar pada 572 kepolisian sektor yang berada di 35 kabupaten/ kota.
Rasio jumlah polisi dibanding penduduk Jawa Tengah yang harus dilayani adalah satu berbanding 1.116.
"Untuk mengatasi kondisi tersebut harus disiapkan berbagai program, salahnya satunya Polda Jateng Hadir," ujarnya.
Luthfi menjelaskan Polda Jateng hadir secara personal maupun kelompok untuk memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat. Strategi tersebut relatif berhasil untuk mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Ia menuturkan strategi untuk menjaga suasana tetap sejuk menjelang Pemilu 2024 juga sudah dilakukan. Strategi tersebut diharapkan mampu mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat selama masa tahapan pemilu.