Temanggung (ANTARA) - Pembuatan lembutan oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Temanggung tidak akan mengurangi pasokan tembakau ke industri rokok kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto.

"Pembuatan lembutan terbatas dan biasanya berdasarkan pesanan. Pengolahan lembutan berbeda dengan tembakau rajangan yang dibawa ke gudang industri rokok, cara merajangnya berbeda," katanya di Temanggung, Selasa.

Lembutan merupakan tembakau dengan irisan tipis (lembut) digunakan untuk membuat lintingan. Dalam beberapa tahun terakhir dengan situasi harga tembakau kurang menguntungkan, sebagian petani berkreasi membuat lembutan yang siap dibuat lintingan untuk dirokok.

Harga lembutan bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000 per kilogram, atau lebih mahal dibanding yang disetor ke industri rokok.

Kabupaten Temanggung merupakan penghasil tembakau terbesar di Provinsi Jawa Tengah.

Joko menyebutkan luasan tanaman tembakau tahun ini berkisar 13.600 hingga 13.800 hektare dan diprediksi menghasilkan tembakau rajangan kering sekitar 6.000-7.000 ton.

"Namun dalam praktik saat panen raya tembakau yang berputar di Kabupaten Temanggung bisa mencapai 20.000 ton karena banyak pasokan dari daerah sekitar," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto menyampaikan lembutan dapat memberdayakan pelaku UMKM pengolahan tembakau.

"Harapannya dari produk lembutan bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pelaku UMKM bidang pertembakauan," katanya.

Menurut dia pembuatan lembutan ini tidak akan mengganggu pasokan tembakau ke pabrik rokok, karena lembutan itu rata-rata dari daun tembakau bagian bawah, sedangkan tembakau yang dijual ke industri bagian tengah ke atas. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024