Kudus (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Pati, Jawa Tengah, memasok beras yang berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga Rp10.900 per kilogram ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus.
"Harga beras pada bulan Januari hingga 31 Agustus 2023 sebesar Rp9.450/kg, sedangkan per 1 September 2023 menjadi Rp10.900/kg," kata Kepala Gudang Bulog Kudus Eko Setiawan di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan pasokan beras SPHP setiap pekannya ke sejumlah toko ritel di beberapa pasar tradisional di Kudus berkisar antara 12-15 ton.
Pendistribusiannya untuk masing-masing kios, kata dia, berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing.
Dengan adanya pasokan beras sebanyak itu, diharapkan harga jual beras yang semula tinggi bisa stabil kembali serta menekan angka inflasi.
Muridin, Mandor Gudang Bulog Kudus ditemui saat mendistribusikan beras SPHP di Pasar Bitingan Kudus mengungkapkan bahwa pedagang di Pasar Bitingan mendapatkan alokasi 300 kg, dari sebelumnya 250 kg.
Sementara jumlah kios ritel yang mendapatkan pasokan, kata dia, di Pasar Bitingan ada delapan kios, kemudian di Pasar Kliwon ada lima kios.
Beras SPHP yang sudah tersalurkan ke Pasar Bitingan dan Pasar Kliwon hingga kini mencapai 3,9 ton yang dimulai pada pertengahan Agustus 2023.
Aminah, salah seorang pedagang beras di Pasar Kliwon mengakui mendapatkan pasokan beras SPHP dari Bulog sebanyak 3 kuintal yang dikemas menjadi 60 kemasan, masing-masing kemasan berisi 5 kg.
Ia mengakui harga beras saat ini memang mengalami kenaikan, sehingga dirinya tidak berani memperbanyak stok.
"Beras kualitas medium biasanya dijual Rp10.400/kg, kini naik menjadi Rp10.700/kg. Dimungkinkan juga bisa naik. Sedangkan beras mentik dijual Rp14.000/kg," ujarnya.
Kehadiran beras SPHP, kata dia, tentunya menjadi pilihan konsumen yang dijual Rp10.900/kg atau Rp54.500 per kemasan isi 5 kg.
Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perdagangan Kudus, harga beras IR 64 premium dijual Rp13.500/kg, sedangkan IR 64 medium dijual Rp12.000/kg.
"Harga beras pada bulan Januari hingga 31 Agustus 2023 sebesar Rp9.450/kg, sedangkan per 1 September 2023 menjadi Rp10.900/kg," kata Kepala Gudang Bulog Kudus Eko Setiawan di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan pasokan beras SPHP setiap pekannya ke sejumlah toko ritel di beberapa pasar tradisional di Kudus berkisar antara 12-15 ton.
Pendistribusiannya untuk masing-masing kios, kata dia, berbeda-beda sesuai kebutuhan masing-masing.
Dengan adanya pasokan beras sebanyak itu, diharapkan harga jual beras yang semula tinggi bisa stabil kembali serta menekan angka inflasi.
Muridin, Mandor Gudang Bulog Kudus ditemui saat mendistribusikan beras SPHP di Pasar Bitingan Kudus mengungkapkan bahwa pedagang di Pasar Bitingan mendapatkan alokasi 300 kg, dari sebelumnya 250 kg.
Sementara jumlah kios ritel yang mendapatkan pasokan, kata dia, di Pasar Bitingan ada delapan kios, kemudian di Pasar Kliwon ada lima kios.
Beras SPHP yang sudah tersalurkan ke Pasar Bitingan dan Pasar Kliwon hingga kini mencapai 3,9 ton yang dimulai pada pertengahan Agustus 2023.
Aminah, salah seorang pedagang beras di Pasar Kliwon mengakui mendapatkan pasokan beras SPHP dari Bulog sebanyak 3 kuintal yang dikemas menjadi 60 kemasan, masing-masing kemasan berisi 5 kg.
Ia mengakui harga beras saat ini memang mengalami kenaikan, sehingga dirinya tidak berani memperbanyak stok.
"Beras kualitas medium biasanya dijual Rp10.400/kg, kini naik menjadi Rp10.700/kg. Dimungkinkan juga bisa naik. Sedangkan beras mentik dijual Rp14.000/kg," ujarnya.
Kehadiran beras SPHP, kata dia, tentunya menjadi pilihan konsumen yang dijual Rp10.900/kg atau Rp54.500 per kemasan isi 5 kg.
Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perdagangan Kudus, harga beras IR 64 premium dijual Rp13.500/kg, sedangkan IR 64 medium dijual Rp12.000/kg.