Semarang (ANTARA) - Kepala sekolah memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan kualitas pembelajaran yang diberikan di sekolah. Salah satu aspek penting dari kualitas pembelajaran adalah bahan ajar dan pelaksanaan kegiatan literasi dan numerasi oleh guru.

Supervisi penyusunan dan penggunaan bahan ajar dan metode pembelajaran literasi dan numerasi untuk guru sangat penting untuk memastikan kesesuaian dengan standar kurikulum dan pedagogi yang tepat.

Supervisi penyusunan bahan ajar dan pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi dan numerasi oleh guru sangat diperlukan. Selama ini, pelaksanaan supervisi hanya sebatas menggunakan instrumen yang sudah ada, tanpa merujuk pada rapor pendidikan sekolah. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.

Rerata capaian literasi dan numerasi yang masih belum maksimal dirasa kurang diperhatikan dalam penyusunan instrumen evaluasi berupa supervisi. Selain itu, kompetensi coaching kepala sekolah dalam memberdayakan potensi guru pada rangkaian kegiatan supervisi juga belum membudaya. Hal inilah yang semakin membiaskan fungsi supervisi sebagai langkah membantu guru mengembangkan potensi.

Pelatihan supervisi melalui e-Litnum dan Coaching merupakan inovasi yang digunakan untuk mengurai permasalahan tersebut. e-Litnum merupakan sebuah dashboard yang menampung hasil supervisi literasi dan numerasi yang dilakukan kepala sekolah. Instrumen yang terdapat pada e-Litnum merupakan instrumen yang juga terdapat pada Rapor Pendidikan. Butir instrumen menjelaskan bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta tindak lanjut yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran literasi dan numerasi dilihat dari segi kemampuan berpikir murid dan bahan ajar/sumber belajar yang digunakan.

Pelatihan yang digagas oleh Tim Srikandi dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal bersama Tanoto Foundation ini menyasar 60 kepala sekolah dasar sebagai percontohan di Kabupaten Kendal.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 4 September 2023 di Wallet Coffee Weleri. Kegiatan pelatihan diawali dengan pembukaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal.

Pada sambutannya, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Ninik Chaeroni, mengemukakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan wujud pendampingan kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan oleh guru.

Kegiatan ini juga dibersamai oleh Koordinator Pengawas Sekolah Dasar, Suyanto, juga menyampaikan bahwa kegiatan supervisi merupakan salah satu tugas pokok kepala sekolah yang juga terangkum dalam dokumen Kurikulum sekolah. 

Inti dari pelatihan ini adalah paparan mengenai latar belakang tercetusnya ide penggunaan e-Litnum untuk mengurangi sampah kertas serta memaksimalkan peran coaching dalam supervisi akademik. Hal yang menarik dari pelatihan ini, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan mengenai e-Litnum dan Coaching, namun juga melakukan simulasi pengisian instrumen sekaligus simulasi melakukan coaching dalam supervisi akademik.

Salah satu peserta pelatihan,  Khoirul Latifah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu sekolah dalam mengidentifikasi kegiatan literasi dan numerasi di sekolah sehingga dapat berperan dalam mendukung kenaikan skor literasi dan numerasi di sekolah.

Ketercapaian tujuan peningkatan literasi dan numerasi di sekolah mutlak memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Melalui kolaborasi dan evaluasi bersama antara guru dan kepala sekolah yang tertuang dalam proses supervisi diharapkan mampu mengembangkan perencanaan program literasi numerasi yang berkualitas di sekolah serta meningkatnya keterampilan literasi dan numerasi murid yang akan tercermin pada capaian Rapor Mutu Pendidikan.

*Diannita Ayu Kurniasih, M.Pd.
Kepala SDN 1 Kebumen Kendal dan Fasilitator PINTAR Tanoto Foundation

Pewarta : Diannita Ayu Kurniasih*)
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024