Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah melaksanakan vaksinasi human papillomavirus (HPV) pada anak perempuan berusia 11 sampai 12 tahun di 22 kecamatan di wilayahnya dari Agustus hingga September 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Jumat, mengatakan bahwa vaksinasi HPV ditujukan untuk mencegah kanker pada alat kelamin dan organ reproduksi seperti kanker leher rahim atau kanker serviks.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Boyolali pada awal Agustus 2023 menerima jatah vaksin HPV sebanyak 7.500 dosis, yang kemudian digunakan untuk memvaksinasi anak perempuan kelas lima sekolah dasar (SD).
Setelah itu, menurut dia, Kabupaten Boyolali mendapat jatah vaksin HPV sebanyak 6.000 dosis dan berencana menggunakannya untuk memvaksinasi anak perempuan kelas enam SD.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi HPV.
"Kami juga mendorong para orang tua untuk mendukung anaknya mengikuti vaksinasi HPV," kata Puji.
HPV dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker pada organ reproduksi seperti kanker serviks, vulva, vagina, dan penis.
Virus itu dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama ketika berhubungan seksual.
Vaksin HPV bekerja lebih baik jika diberikan kepada orang yang belum terpapar virus HPV, yakni pada anak-anak berusia sembilan sampai 15 tahun dan orang yang belum aktif berhubungan seksual.
Namun, vaksinasi HPV juga dapat dilakukan pada orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap ketika masih anak-anak. Vaksinasi HPV bisa dilakukan pada remaja berusia 15 tahun hingga orang dewasa berusia 26 tahun.
Baca juga: Pemkab Kudus lanjutkan vaksinasi PMK
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Puji Astuti di Boyolali, Jumat, mengatakan bahwa vaksinasi HPV ditujukan untuk mencegah kanker pada alat kelamin dan organ reproduksi seperti kanker leher rahim atau kanker serviks.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Boyolali pada awal Agustus 2023 menerima jatah vaksin HPV sebanyak 7.500 dosis, yang kemudian digunakan untuk memvaksinasi anak perempuan kelas lima sekolah dasar (SD).
Setelah itu, menurut dia, Kabupaten Boyolali mendapat jatah vaksin HPV sebanyak 6.000 dosis dan berencana menggunakannya untuk memvaksinasi anak perempuan kelas enam SD.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi HPV.
"Kami juga mendorong para orang tua untuk mendukung anaknya mengikuti vaksinasi HPV," kata Puji.
HPV dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker pada organ reproduksi seperti kanker serviks, vulva, vagina, dan penis.
Virus itu dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama ketika berhubungan seksual.
Vaksin HPV bekerja lebih baik jika diberikan kepada orang yang belum terpapar virus HPV, yakni pada anak-anak berusia sembilan sampai 15 tahun dan orang yang belum aktif berhubungan seksual.
Namun, vaksinasi HPV juga dapat dilakukan pada orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap ketika masih anak-anak. Vaksinasi HPV bisa dilakukan pada remaja berusia 15 tahun hingga orang dewasa berusia 26 tahun.
Baca juga: Pemkab Kudus lanjutkan vaksinasi PMK