Purbalingga (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga menyiagakan personel untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, pada puncak musim kemarau 2023.
Polres Purbalingga menggelar Apel Gelar Pasukan Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Kabupaten Purbalingga di halaman Markas Polres Purbalingga, Kamis, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk Polri, TNI, Perhutani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja, tim pencarian dan pertolongan (SAR), dan sukarelawan.
Kepala Polres Purbalingga Ajun Komisaris Besar Polisi Hendra Irawan mengatakan bahwa apel dilaksanakan guna mengecek kesiapan personel maupun peralatan mitigasi dampak cuaca.
"Apel diselenggarakan sebagai kesiapan kita semua dalam situasi perubahan iklim yang semakin ekstrem dan berdampak luas memerlukan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Dia mengatakan bahwa peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan sangat tinggi pada musim kemarau. Oleh karena itu, semua pihak harus berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
"Masyarakat sebagai garda terdepan perlu meningkatkan kesiapsiagaan," kata Hendra.
Ia menyampaikan, apel gelar pasukan Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan wujud sinergi dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dan instansi terkait seperti Perhutani dan BPBD dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Purbalingga.
Di wilayah Kabupaten Purbalingga, kebakaran antara lain rawan terjadi di lereng Gunung Slamet yang masuk wilayah Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja.
Kebakaran hutan di lereng Gunung Slamet terakhir terjadi pada September 2019. Kala itu luas lahan yang terbakar mencapai 14,3 hektare.
Baca juga: Pemkab Batang siagakan delapan kapal tunda pemadam cegah kebakaran
Polres Purbalingga menggelar Apel Gelar Pasukan Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Kabupaten Purbalingga di halaman Markas Polres Purbalingga, Kamis, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk Polri, TNI, Perhutani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja, tim pencarian dan pertolongan (SAR), dan sukarelawan.
Kepala Polres Purbalingga Ajun Komisaris Besar Polisi Hendra Irawan mengatakan bahwa apel dilaksanakan guna mengecek kesiapan personel maupun peralatan mitigasi dampak cuaca.
"Apel diselenggarakan sebagai kesiapan kita semua dalam situasi perubahan iklim yang semakin ekstrem dan berdampak luas memerlukan langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Dia mengatakan bahwa peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan sangat tinggi pada musim kemarau. Oleh karena itu, semua pihak harus berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
"Masyarakat sebagai garda terdepan perlu meningkatkan kesiapsiagaan," kata Hendra.
Ia menyampaikan, apel gelar pasukan Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan merupakan wujud sinergi dari pemerintah daerah, TNI, Polri, dan instansi terkait seperti Perhutani dan BPBD dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Purbalingga.
Di wilayah Kabupaten Purbalingga, kebakaran antara lain rawan terjadi di lereng Gunung Slamet yang masuk wilayah Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja.
Kebakaran hutan di lereng Gunung Slamet terakhir terjadi pada September 2019. Kala itu luas lahan yang terbakar mencapai 14,3 hektare.
Baca juga: Pemkab Batang siagakan delapan kapal tunda pemadam cegah kebakaran