Solo (ANTARA) -
Real Estate Indonesia (REI) Solo yang menjadi wadah bagi para pengembang perumahan, menyebut rumah komersial makin diminati menyusul membaiknya kondisi perekonomian di dalam negeri usai pandemi COVID-19.
 
Ketua REI Solo Maharani, di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan rumah komersial yang banyak diminati pada kisaran harga Rp400 juta-Rp700 juta per unit.
 
"Kalau rumah subsidi sudah banyak stoknya di Solo Raya, sehingga sekarang banyak pengembang yang beralih ke rumah komersial," katanya pula.
 
Ia mencontohkan dari 140 unit rumah komersial yang sedang dibangun di Kabupaten Boyolali, dalam dua bulan sudah laku belasan unit.
 
"Dalam dua bulan sudah 14 unit yang laku, untuk hunian komersial ini sudah bagus sekali. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya kenaikannya lumayan," katanya lagi.
 
Salah satu pengembang yang ikut meramaikan pasar properti di Solo Raya yakni Solo Urbana City. Saat ini perusahaan tersebut sedang mengembangkan properti di lahan seluas 25 hektare di Plesungan, Kabupaten Karanganyar.
 
CEO Solo Urbana City Wiryawan Arya mengatakan mulai melakukan penjualan awal sejak 12 Maret 2023 lalu. Pada penjualan awal tersebut ada sebanyak 50 unit dari klaster Missisipi terjual.
 
Ia mengatakan lokasi yang dipilih cukup strategis karena dekat dengan akses jalan tol, sehingga memudahkan untuk menuju ke bandara maupun ke daerah lain di Pulau Jawa.
 
"Plesungan sendiri juga disebut dengan sunrise property, karena di daerah ini ada ring road (jalan lingkar). Daerah ini juga menjadi jalur utama di Yogya," katanya lagi.
 
Konsultan yang ikut terlibat dalam mengonsep Solo Urbana City Andy Kesuma Natanael menyampaikan tips saat memilih properti.
 
"Salah satunya pilih lokasi perumahan yang masih sunrise dan sudah ada tanda-tanda pertumbuhannya. Solo Urbana City adalah perumahan yang berada persis di jalan ring road Solo," katanya pula.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024