Temanggung (ANTARA) - Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jokerto, Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami kebakaran, Kamis dini hari.
Bagian yang terbakar, yakni tempat parkir, bagian gudang, dan satu ruang kelas serta dua sepeda motor juga ikut hangus dilalap api.
Kepala SDN Jeketro Juremi mengatakan dia mendapat telepon bahwa sekolah terbakar sekitar pukul 00.30 WIB. Dia kemudian menghubungi pemadam kebakaran, selanjutnya menuju sekolah.
Dia tiba di sekolah bersamaan dengan kedatangan mobil pemadam kebakaran. Saat mereka tiba api sudah padam. Namun, tim pemadam mengecek kembali untuk memastikan bahwa api sudah mati.
"Api padam sekitar pukul 01.30 WIB. Pintu rumah penjaga sekolah diikat dengan tali pramuka dari luar. Mungkin supaya keluarnya sulit, penjaga butuh waktu untuk membuka pintu, sehingga api sudah membesar,” ungkapnya.
Penjaga sekolah kemudian laporan kepada masyarakat. Karena lokasi sekolah memang agak jauh dari permukiman warga. Dia menduga ada unsur kesengajaan atas kejadian kebakaran ini.
Ia menyampaikan di sekolah tersebut tidak ada CCTV. Dengan kejadian ini, sementara proses belajar mengajar libur agar memudahkan penyelidikan.
Menurut dia sekolah akan berjalan lagi setelah berbenah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi penjaga sekolah mengalami shock dan dibawa ke puskesmas. Ia menyampaikan kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp200 juta.
Kapolres Temanggung AKBP Ary Sudrajat menuturkan Tim Inafis Polres Temanggung sedang melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran. "Perkembangan selanjutnya nanti kami sampaikan," ucapnya.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kudus siapkan penggabungan SD minim murid
Bagian yang terbakar, yakni tempat parkir, bagian gudang, dan satu ruang kelas serta dua sepeda motor juga ikut hangus dilalap api.
Kepala SDN Jeketro Juremi mengatakan dia mendapat telepon bahwa sekolah terbakar sekitar pukul 00.30 WIB. Dia kemudian menghubungi pemadam kebakaran, selanjutnya menuju sekolah.
Dia tiba di sekolah bersamaan dengan kedatangan mobil pemadam kebakaran. Saat mereka tiba api sudah padam. Namun, tim pemadam mengecek kembali untuk memastikan bahwa api sudah mati.
"Api padam sekitar pukul 01.30 WIB. Pintu rumah penjaga sekolah diikat dengan tali pramuka dari luar. Mungkin supaya keluarnya sulit, penjaga butuh waktu untuk membuka pintu, sehingga api sudah membesar,” ungkapnya.
Penjaga sekolah kemudian laporan kepada masyarakat. Karena lokasi sekolah memang agak jauh dari permukiman warga. Dia menduga ada unsur kesengajaan atas kejadian kebakaran ini.
Ia menyampaikan di sekolah tersebut tidak ada CCTV. Dengan kejadian ini, sementara proses belajar mengajar libur agar memudahkan penyelidikan.
Menurut dia sekolah akan berjalan lagi setelah berbenah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi penjaga sekolah mengalami shock dan dibawa ke puskesmas. Ia menyampaikan kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp200 juta.
Kapolres Temanggung AKBP Ary Sudrajat menuturkan Tim Inafis Polres Temanggung sedang melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran. "Perkembangan selanjutnya nanti kami sampaikan," ucapnya.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kudus siapkan penggabungan SD minim murid