Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang melibatkan semua unsur dalam percepatan penurunan stunting di daerah itu, ditandai dengan penandatanganan Piagam Komitmen Bersama Penurunan Stunting di sela-sela kegiatan Rembug Stunting Kota Magelang di Hotel Atria, Kamis.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Kamis, mengatakan penurunan stunting di daerah itu termasuk terbaik di Indonesia, terbukti dengan perolehan penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2023 dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di Palembang, pada 4 Juli 2023.

"Dari situ kita yakin kalau kompak maka akan cepat menurunnya. Harapannya turun dari 14 persen. Semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus ikut terlibat," katanya.

Menurut dia, stunting menjadi perhatian penting karena menyangkut masalah gizi dan kecerdasan generasi pada masa yang akan datang. 

Ia menjelaskan tugas pemerintah tidak sekadar memberikan bantuan tetapi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau stunting tidak kita selesaikan, nasib generasi ke depan akan semakin menurun, dan itu tugasnya pemerintah. Pemerintah bukan hanya sekadar memberikan bantuan tapi harus meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat," ujarnya.

Rembug Stunting Kota Magelang, antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang M. Mansyur, pejabat Forkopimda Kota Magelang, seluruh camat, lurah, TP-PKK, OPD terkait, akademisi, dan organisasi masyarakat.

Aziz mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan jajarannya dalam upaya menekan angka stunting, salah satunya Program Ceting Emas (Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat) yang digagas TP-PKK Kota Magelang.

Program Ceting Emas menggerakkan organisasi perempuan di Kota Magelang untuk berkontribusi dalam mendukung penurunan stunting, yakni dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang tinggi protein hewani kepada baduta/balita yang terindikasi stunting.

Sasaran Program Ceting Emas, yakni baduta dan balita yang terindikasi stunting berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri dilakukan di posyandu di daerah itu.

 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024