Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dalam rangkaian memperingati Tahun Baru 1 Muharam 1445 Hijriah atau Malam 1 Suro melakukan penjamasan 70 pusaka terdiri atas 55 tombak termasuk Pusaka Tombak Abirawa, 14 keris, dan 1 pedang yang mulai dilakukan sejak Selasa malam (18/7) dan Rabu (19/7).

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Rabu, mengatakan bahwa peringatan Malam 1 Suro ini sebagai upaya 'menguri-nguri' (melestarikan) budaya penjamasan pusaka yang dimiliki pemerintah daerah.

"Penjamasan yang berarti memandikan, membersihkan, dan merawat ini sebagai wujud terima kasih menandai karya generasi pendahulu tetap diketahui oleh generasi berikutnya," katanya.

Dengan melestarikan budaya penjamasan Pusaka Tombak Abirawa, kata dia, maka akan mempunyai jaringan rasa ikatan batin terhadap sejarah dan makna dibalik benda pusaka itu.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo mengatakan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa telah dilakukan pada Malam 1 Suro, kemudian pusaka lainnya dilanjutkan pada Rabu pagi (19/7).

Kegiatan penjamasan pusaka, kata dia, dilakukan setiap setahun sekali yaitu pada Malam 1 Suro dengan menggunakan air kelapa, dan bunga melati.

"Proses penjamasan, pusaka direndam ke dalam kuali berisi air kelapa dan bunga melati untuk menghilangkan minyak dan karat yang menempel pada puluhan pusaka itu," katanya.

Pada kegiatan Malam 1 Suro ini juga dilengkapi dengan kirab Pusaka Tombak Abirawa yang dibawakan oleh ahli waris dan ada penyerahan langsung pusaka Tombak Abirawa oleh Penjabat Bupati Batang dengan Ahli Waris, Rabu (19/7).

Baca juga: Pengunjung malam 1 Suro di Gunung Tidar ditargetkan 5.000 orang

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024