Temanggung (ANTARA) - Kalangan petani diminta untuk tetap menjaga kualitas kopi Temanggung di saat harga komoditas ini mengalami kenaikan, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.

"Harga jual kopi robusta tahun ini yang terbaik sepanjang sejarah kopi Temanggung, namun demikian petani harus menjaga kualitas kopi sehingga kopi Temanggung tetap menjadi kopi terbaik," katanya di Temanggung, Rabu.

Ia menyampaikan hal tersebut usai menghadiri Festival Kopi Petik Merah dan Gelar UMKM di Desa Kalibanger, Kecamatan Gemawang, Temanggung.

Khadziq menyebutkan, harga kopi di tingkat petani saat ini cukup bagus, kopi petik merah dari pohon harganya berkisar Rp14.000 sampai Rp15.000 per kilogram.

"Harga termahal sampai dengan Rp15.000 per kilogram, harga tersebut kata petani untuk kopi dengan kualitas terbaik yakni 100 persen petik merah," katanya.

Ia menuturkan saat ini harga kopi baik robusta maupun arabika sedang tinggi, karena dipengaruhi oleh kebutuhan kopi dunia yang sedang naik, dengan demikian mempengaruhi harga jual kopi di tingkat petani.

Menurut dia, momentum kenaikan harga kopi ini harus disertai dengan perbaikan, antara lain di bidang budi daya, pengolahan hasil dan pemasaran.

"Pertahankan kualitas kopi, dengan memperhatikan pengolahan hasil pascapanen dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan pemerintah terus mendorong petani kopi di Temanggung untuk semakin meningkatkan kualitasnya, dorongan tersebut dilakukan dengan berbagai langkah, antara lain pembinaan kelompok tani, pengolahan sesuai standar pengolahan baik nasional maupun internasional dan pemerintah juga berusaha memasarkan kopi Temanggung.

Seorang petani kopi asal Desa Muncar, Kecamatan Gemawang, Sarwadi menuturkan harga jual kopi robusta sedang mengalami kenaikkan cukup signifikan.

Ia menyebutkan biji kopi robusta dengan kualitas asalan laku terjual Rp43.000 hingga Rp44.000 per kilogram, sedangkan untuk biji kopi petik merah dijual dengan harga Rp55 000 per kilogram.

"Harga termurah kopi ose saat ini Rp44.000 per kilogram, dulu kopi ose dengan kualitas asalan hanya laku dijual Rp22.000 per kilogram, kenaikan sampai 100 persen," katanya. ***1***

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024