Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membangun jembatan penyeberangan bagi 40 keluarga atau 150 warga Desa Buniayu yang terisolasi sejak pengoperasian jalur rel ganda Kroya-Kutoarjo pada 2020.

"Saya bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Banyumas, Camat Tambak, dan Kepala Desa Buniayu telah menemui serta mengajukan proposal pembangunan jembatan penyeberangan kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Pak Mohamad Risal Wasal," kata Wabup di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin.

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, pihaknya telah mendapat titik terang bahwa pembiayaan pembangunan jembatan penyeberangan di Desa Buniayu akan dibantu oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dengan alokasi anggaran mencapai Rp7 miliar.

Bahkan, lanjut dia, Dirjen Perkeretaapian menyatakan pembangunan jembatan penyeberangan tersebut akan dilakukan pada tahun 2023 jika waktunya mencukupi.

"Namun, kalau waktunya tidak mencukupi, akan dijadwalkan pada tahun 2024," jelasnya.

Wabup mengharapkan jembatan penyeberangan tersebut bisa digunakan untuk membuka akses yang lebih cepat bagi warga serta untuk lalu lintas kendaraan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Desa Buniayu Masdar mengatakan sejak jalur rel ganda Kroya-Kutoarjo beroperasi, warga RW 02 tidak bisa menyeberangi jalan kereta api, sehingga harus memutar hingga 4 kilometer ketika hendak menuju sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk membangun jembatan penyeberangan orang dan sepeda motor di atas jalur rel ganda tersebut.

"Kemarin kami diajak Pak Wakil Bupati ke Kemenhub. Di sana, Pemkab Banyumas mengusulkan pembangunan jembatan penyeberangan tersebut, kami mohon bisa direalisasikan," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024