Semarang (ANTARA) - Sedikitnya 1.000 pelari yang berasal dari berbagai komunitas dan warga Kota Semarang bersemangat mengikuti Bank Jateng Friendship Run, yang mengambil start dan finis di Lawang Sewu, Minggu pagi (25/6).

Mereka bergembira menyusuri ruas jalan utama di seputar Lawang Sewu , Tugu Muda,  dan Kota Lama yang menjadi landmark Kota Semarang. Tak sedikit dari runners sengaja mengenakan kostum menarik  guna memeriahkan acara.  Kostum-kostum unik seperti seragam SD, burung garuda, Ultraman hingga baju ihram yang dipakai peserta turut menyedot perhatian.

Event lari yang bersifat  santai ini dilepas Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chien An dengan mengibaskan bendera start. Hadir dalam kesempatan itu Kabid Keolahragaan Disporapar Jateng Aria Chandra Destianto, dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno bersama jajaran direksi.

Berbeda dengan Jakarta dan Bandung yang menempuh rute 5 km, rute pada Friendship Run di Semarang tergolong istimewa yaitu 6 km. Suasana hangat dan ceria tergambar pada ekspresi warga Semarang yang mengikuti acara ini.

‘’Kami salut atas antusiasme warga Semarang dalam menyambut Friendship Run yang kami desain sebagai kampanye Borobudur Marathon. Ini sinyal bahwa maraton di kawasan candi nanti akan memenuhi kuota yang ditargetkan yaitu 10.000 runners,’’ kata Liem Chie An.

Salah satu peserta berkosum Ultraman, Juanda (39) mengaku mengikuti Friendship Run karena untuk mengisi libur panjang.

"Saya kerja di Jakarta, sekarang masih libur. Asyik-asyik saja ikut lari untuk cari keringat,’’ katanya.

Nasib mujur dialami Sahroni (25). Warga Demak tersebut beruntung dengan kostum garuda yang dikenakan. Bermodal Rp100 ribu, pria dengan atribut sayap burung garuda yang berbalut koran terpilih menjadi juara kedua pemilihan Best Costume dan berhak atas hadiah Rp2 juta.

‘’Bersyukur banget bisa ikut Friendship Run di Semarang. Ini yang pertama kali, dan Alhamdulillah saya juga dapat slot untuk ikut Borobudur Marathon. Saya akan turun di nomor half marathon,’’ ujar Roni, sapaan akrabnya.


Titik bangkit

Kabid Keolahragaan Disporapar Aria Chandra mengapresiasi antusiasme para peserta yang menurutnya luar biasa. "Awalnya ini rintisan dulu dari Disporapar dari tahun 2016. Alhamdulillah kami melihat semakin besar event-nya. Saya pandang ini semacam titik bangkit  setelah dirundung pandemi,’’ tambahnya.

Di bagian lain, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno juga memperlihatkan kegembiraannya melihat animo masyarakat Semarang atas gelaran ini. Apalagi dia melihat, produk-produk UMKM yang menawarkan makanan dan minuman khas Magelang diserbu peserta.

Dia optimistis event Borobudur Marathon akan lebih banyak lagi menggerakkan sendi-sendi ekonomi melalui pemberdayaan UMKM.

Di mata Nano, sapaan akrabnya, keberadaan Friendship Run yang sudah digulirkan di tiga kota sesungguhnya menghadirkan sesuatu yang menghadirkan sport tourism. Dicontohkannya, betapa rute yang dibuat panitia sengaja menghadirkan landmark yang menjadi pesona wisata.

"Ini merupakan bukti yang benar-benar ditangani serius, jelas ini mengangkat perekonomian UMKM melalui Pawone," katanya.

Panitia penyelenggara Lukminto Wibowo, menjelaskan,  Bank Jateng Friendship Run bakal diselenggarakan di 10 kota. Setelah Semarang, acara serupa akan dilaksanakan di Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Medan, dan Palembang. "Friendship run ini mencari pertemanan, road to Borobudur Marathon," tandasnya. ***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024