Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengintensifkan pemeriksaan kondisi kesehatan ternak sapi dan kerbau milik peternak menjelang perayaan Idul Adha 1444 Hijriah.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang Windu Suriaji di Batang, Jumat, mengatakan bahwa pemeriksaan ini untuk memastikan kondisi kesehatan sapi maupun kerbau bebas dari penyakit kuku dan mulut serta penyakit semacam cacar (lumpy skin disease).

"Oleh karena itu, kami minta peternak mematuhi standar kesehatan hewan ternak yang akan dijual pada masyarakat untuk hewan kurban," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Syam Manohara, mengatakan hewan ternak yang dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban dapat diketahui gigi yang sudah sesuai syariat, bulu diraba tidak kusam karena tanda ternak terserang penyakit warnanya cenderung lebih kusam, dan berat badan tidak proporsional.

"Namun demikian, dari hasil pemeriksaan hewan ternak untuk hewan kurban, kami belum menemukan yang memiliki penyakit mulut dan kuku serta lumpy skin disease," katanya.

Berdasar data 2022, populasi sapi mencapai 16 ribu ekor dan yang dipotong sebanyak 1.957 ekor, kerbau 2 ekor, kambing 3.925 ekor, dan domba 124 ekor.

Ketua Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia Kabupaten Batang Taufik Iksanudin mengatakan 75 sapi miliknya telah mendapatkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku serta cacar (lumpy skin disease).

"Semua sapi tidak ada yang terserang kedua penyakit tersebut sehingga masyarakat tidak perlu cemas jika akan membeli hewan ternak untuk kurban," katanya.

Ia menambahkan untuk menjamin kondisi kesehatan hewan ternak dari penyakit mulut dan kuku, serta cacar, pihaknya selalu menjaga kebersihan kandang setiap hari.

Baca juga: Penjual hewan kurban di Semarang perlu lengkapi SKKH

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024