Purwokerto (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menorehkan prestasi dengan meraih medali perak di kompetisi tingkat internasional, INTARG®.
Dengan memilih tema Food Industry, tim yang terdiri atas Akas Yusuf Sugito, Puspa Arum, Ahmad Fathan Mafazi, Pascana Metana Dika, Quinetha Salsabillah Naralia Damopolii, Jihan Nur Fauziah, dan Hendra (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian) serta Rosita Dewi (Fakultas Biologi) itu mengambil judul "Samanea Paper: The Fruit Degreening Agent" di bawah bimbingan Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P.
INTARG® merupakan kompetisi yang didukung oleh organisasi Polandia di bawah naungan Pemerintah Polandia, Kota Katowice, World Intellectual Property Organization (WIPO), dan International Federation of Inventors Associations (IFIA).
Acara tersebut juga sebagai salah satu kompetisi bergengsi di Eropa dan perkenalan inovasi-inovasi kepada para perwakilan bisnis di seluruh dunia yang rutin diadakan setiap tahunnya.
Tahun 2023 merupakan ajang INTARG® ke-16 yang dilaksanakan di Katowice, Polandia, dan diikuti oleh 588 tim dari 45 negara.
Baca juga: Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed dukung program "Banyumas Zero Waste"
"Rangkaian kegiatan lomba diawali dengan pengumuman hasil seleksi tahap 1 pada tanggal 15 April 2023 yang menyatakan tim kami lolos dan berhak mengikuti kegiatan 16th International Inventions and Innovation Show INTARG® 2023 secara daring," kata salah seorang anggota tim, Akas Yusuf.
Selanjutnya, kata dia, pengiriman berkas berupa formulir penjurian, poster, video Presentation, dan Final Product Photo.
"16th International Inventions and Innovation Show INTARG® 2023 diselenggarakan secara hibrida dengan pelaksanaan presentasi dan penjurian secara daring pada tanggal 24 Mei 2023," jelasnya.
Terkait dengan inovasi yang dibuat oleh timnya, Akas mengatakan hal bermula dari permasalahan yang ada di sekitar masyarakat terkait proses pematangan buah menggunakan bahan kimia berupa karbit atau bahan kimia sintetik yang kurang baik untuk kesehatan, sehingga penggunaannya harus dihindari.
Menurut dia, "Samanea Paper" merupakan inovasi pemacu penguningan (Degreening) pada kulit buah secara alami dengan berbahan dasar daun tanaman yang kemudian diolah menjadi kertas degreening.
Anggota tim lainnya, Puspa Arum mengatakan pemanfaatan bahan alami sebagai bahan penguning kulit buah (degreening) sendiri telah dikenal di Indonesia sejak lama, tetapi penggunaannya secara tradisional sehingga mudah busuk dan bisa memicu perkembangan patogen serta berpotensi menimbulkan kerusakan pada produk.
"Komoditas buah-buahan memiliki permintaan pasar yang tinggi dan bernilai ekonomis. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pematangan buah secara organik sehingga produk pertanian kita aman untuk kesehatan," kata anggota lainnya, Jihan Nur Fauziah bersemangat,
Baca juga: Dosen Unsoed jadi dosen tamu di Nong Lam University Vietnam
Baca juga: Delegasi Unsoed raih medali emas di 16th International Invention and Innovation Show INTARG 2023
Dengan memilih tema Food Industry, tim yang terdiri atas Akas Yusuf Sugito, Puspa Arum, Ahmad Fathan Mafazi, Pascana Metana Dika, Quinetha Salsabillah Naralia Damopolii, Jihan Nur Fauziah, dan Hendra (Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian) serta Rosita Dewi (Fakultas Biologi) itu mengambil judul "Samanea Paper: The Fruit Degreening Agent" di bawah bimbingan Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P.
INTARG® merupakan kompetisi yang didukung oleh organisasi Polandia di bawah naungan Pemerintah Polandia, Kota Katowice, World Intellectual Property Organization (WIPO), dan International Federation of Inventors Associations (IFIA).
Acara tersebut juga sebagai salah satu kompetisi bergengsi di Eropa dan perkenalan inovasi-inovasi kepada para perwakilan bisnis di seluruh dunia yang rutin diadakan setiap tahunnya.
Tahun 2023 merupakan ajang INTARG® ke-16 yang dilaksanakan di Katowice, Polandia, dan diikuti oleh 588 tim dari 45 negara.
Baca juga: Jurusan Ilmu Komunikasi Unsoed dukung program "Banyumas Zero Waste"
"Rangkaian kegiatan lomba diawali dengan pengumuman hasil seleksi tahap 1 pada tanggal 15 April 2023 yang menyatakan tim kami lolos dan berhak mengikuti kegiatan 16th International Inventions and Innovation Show INTARG® 2023 secara daring," kata salah seorang anggota tim, Akas Yusuf.
Selanjutnya, kata dia, pengiriman berkas berupa formulir penjurian, poster, video Presentation, dan Final Product Photo.
"16th International Inventions and Innovation Show INTARG® 2023 diselenggarakan secara hibrida dengan pelaksanaan presentasi dan penjurian secara daring pada tanggal 24 Mei 2023," jelasnya.
Terkait dengan inovasi yang dibuat oleh timnya, Akas mengatakan hal bermula dari permasalahan yang ada di sekitar masyarakat terkait proses pematangan buah menggunakan bahan kimia berupa karbit atau bahan kimia sintetik yang kurang baik untuk kesehatan, sehingga penggunaannya harus dihindari.
Menurut dia, "Samanea Paper" merupakan inovasi pemacu penguningan (Degreening) pada kulit buah secara alami dengan berbahan dasar daun tanaman yang kemudian diolah menjadi kertas degreening.
Anggota tim lainnya, Puspa Arum mengatakan pemanfaatan bahan alami sebagai bahan penguning kulit buah (degreening) sendiri telah dikenal di Indonesia sejak lama, tetapi penggunaannya secara tradisional sehingga mudah busuk dan bisa memicu perkembangan patogen serta berpotensi menimbulkan kerusakan pada produk.
"Komoditas buah-buahan memiliki permintaan pasar yang tinggi dan bernilai ekonomis. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pematangan buah secara organik sehingga produk pertanian kita aman untuk kesehatan," kata anggota lainnya, Jihan Nur Fauziah bersemangat,
Baca juga: Dosen Unsoed jadi dosen tamu di Nong Lam University Vietnam
Baca juga: Delegasi Unsoed raih medali emas di 16th International Invention and Innovation Show INTARG 2023