Solo (ANTARA) - Kontingen National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia diterbangkan menuju Kamboja dengan dua kloter pesawat carter melalui Bandara Adi Sumarmo di Boyolali, Rabu, guna mengikuti pesta olahraga disabilitas ASEAN Para Games (APG) 2023.

Kontingen NPC Indonesia itu dipimpin langsung Chef de Mission (CDM) Kontingen NPC Indonesia Adi Herman dengan membawa 500 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, hingga official.

Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto mengatakan keberangkatan kontingen NPC Indonesia itu dibagi menjadi dua kloter. Kloter pertama berangkat pada pukul 02.30 WIB dan kedua pukul 03.30 WIB.

Menurut Rima sebelum keberangkatan itu terlebih dahulu dilakukan doa bersama di tempat menginap masing-masing cabang olahraga sebelum menuju ke bandara.

"Kami memohon doa restu dari masyarakat Indonesia agar kontingen selamat sampai tujuan dan mendapatkan prestasi sesuai target," katanya.

Sementara itu, CDM Kontingen NPC Indonesia Andi Herman memastikan seluruh atlet dalam kondisi siap fisik dan mental untuk berangkat dan bertanding di Kamboja.

Pihaknya sudah sangat siap, baik dari aspek fisik maupun mental. Ada tim pendukung yang selalu mendampingi, mulai psikolog, masseur, dokter dan tenaga pendukung lainnya dalam rangka menjaga kondisi atlet sehingga siap bertanding.

Kontingen NPC Indonesia ingin mencatat sejarah dengan tampil sebagai juara umum untuk tiga kali berturut-turut dalam pesta olahraga disabilitas APG 2023 di Kamboja.

Indonesia ingin mencetak sejarah dengan tiga kali secara berurutan menjadi juara umum APG. Ini akan menjadi catatan sejarah yang sulit disamai oleh negara lain.

Kontingen NPC Indonesia yang akan turun di 12 cabang olahraga pada APG Kamboja 2023 cukup optimal dan seluruh atlet serta pelatih optimistis mampu mencapai target merebut 123 medali emas.

"Target NPC Indonesia pada APG Kamboja bisa meraih juara umum dengan 123 emas, 92 perak, dan 84 perunggu," katanya.



Baca juga: Menpora bangga melihat persiapan atlet NPC Indonesia untuk APG Kamboja

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024