Batang (ANTARA) - PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek pembangunan pembakit listrik tenaga uap berkapasitas 2 x 1.000 Megawatt di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memfasilitas pengurus Pos Pelayanan Terpadu Kuncup Mekar untuk membentuk kelompok usaha bersama simpan pinjam yang nantinya hasilnya untuk membantu penanganan kasus stunting di wilayah terdampak.

Ketua Posyandu Kuncup Mekar Kabupaten Batang Solechati di Batang, Senin, mengatakan bahwa sekitar 50 persen hasil KUB simpan pinjam untuk pemberian makanan tambahan yang tersebar di 9 posyandu, kemudian sisanya untuk tambahan.

"Upaya pengentasan stunting tidak hanya bergantung pada pemerintah saja namun pengurus posyandu juga bisa ikut membantu dalam penuntasan kasus kekerdilan pada anak.  Total sudah ada 580 balita yang mendapat PMT gratis," katanya.

Menurut dia, saat ini ada 11 balita yang terindikasi stunting sehingga dengan adanya pemberian makanan tambahan dari sembilan posyandu dapat meminimalkan  kasus kekerdilan pada anak di wilayah setempat.

"Kami berharap wilayah ini dapat zero kasus stunting," katanya. 

Solechati menyebutkan saat ini aset Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam Kuncup Mekar yang beranggota 43 orang itu sudah mencapai Rp58,5 juta.

Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam Kuncup Mekar ini, kata dia, mendapat sokongan dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).

"Dukungan modal dari PT BPI mencakup 14 KUB kader kesehatan yang membuat usaha simpan pinjam, margin dari usaha itu untuk memenuhi kebutuhan pemberian makanan tambahan secara mandiri," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024