Solo (ANTARA) -
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta, Jawa Tengah siap menggarap pasar wisatawan ASEAN menyusul Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
 
"Ini harus diiringi dengan aktivitas-aktivitas riil yang tentunya mampu memaksimalkan fungsi keketuaan ini," kata Perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Sreshtho di Solo, Jateng, Rabu.
 
Ia mengatakan banyak potensi yang bisa digarap, salah satunya adalah keinginan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membuka rute-rute penerbangan baru.
 
"Karena kalau tidak dibuka rutenya, dampak yang seharusnya besar jadi tidak maksimal, akses masuk ke Solo jadi tidak maksimal," katanya.
 
Ia mengatakan untuk bisa mengoptimalkan potensi tersebut akses harus dibuka terlebih dahulu.
 
"Baru kami bisa maksimalkan Keketuaan ASEAN. Kalau sekarang dampak langsung belum terlihat, apalagi Solo bukan destinasi utama wisatawan luar negeri, termasuk ASEAN," katanya.
 
Oleh karena itu, diharapkan dampak dapat dimaksimalkan dengan dibukanya akses internasional menuju Solo.
 
"Yang pasti sebelum itu dibuka tidak ada dampak secara langsung," katanya.
 
Mengenai kesiapan PHRI dan sektor lain, dikatakannya, dalam kondisi siap sepenuhnya.
 
"1.000 persen siap, kami bulan ini kan sebetulnya siap dengan penyelenggaraan piala dunia U-20. Dari awal siap," katanya.
 
Bahkan, dikatakannya, pelaku wisata khususnya sektor perhotelan sudah terbiasa menghadapi acara besar yang melibatkan banyak orang.
 
"Event sebesar muktamar saja alhamdulilah lancar. Padahal itu 10.000 orang. Solo itu siap dengan kegiatan besar, infrastruktur sudah ada, akomodasi perhotelan siap dengan berbagai tipe bintang," katanya.
 
Selain itu, dikatakannya, Solo juga disokong dengan keberadaan berbagai destinasi wisata alam, buatan, maupun wisata kegemaran.
 
"Wisata alam disokong Boyolali, wisata buatan ada Keraton Solo, pasar, masjid, Solo Safari. Sedangkan destinasi wisata kegemaran orang misalnya pasar seni. Semua lengkap di Solo Raya ini, hanya saja belum ada aksesnya," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024