Batang (ANTARA) - Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan bekerjasama dengan PT ATW Investasi Selaras sepakat menanamkan modal sebesar 500 juta dolar AS atau setara Rp7,5 triliun untuk pengembangan kawasan industri hijau di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.

"Kehadiran PT ATW Group ini akan semakin mendukung perwujudan Grand Batang City sebagai kawasan industri hijau, serta berpotensi menjadikan Grand Batang City sebagai Kawasan industri pertama di Indonesia yang memiliki ekosistem industri hulu-hilir untuk teknologi solar panel," kata Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan di Batang, Sabtu.

Menurut dia, kesepakatan ini telah ditandangani Kamis (20/4) melalui event Hannover Messe di Kota Hannover, Niedersachen, Jerman. 

Perusahaan itu siap menaruh investasi di Grand Batang City dengan senilai Rp7,5 triliun ini dan telah disepakati oleh Direktur PT ATW Selaras Antonius Weno di Event Hannover Messe yang merupakan pusat pameran industri terbesar di dunia yang diselenggarakan oleh Deutsche Messe AG.

Dikatakan, KITB hadir bersama dengan Kementerian Perindustrian Indonesia yang menjadi Official Partner Country Hannover Messe. 

PT ATW Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi solar panel ini sepakat melakukan penjajakan terhadap rencana investasi dengan menggunakan lahan seluas 30 hektare, dengan penambahan perluasan area kavling sebesar 10 hektare. 

"Lokasinya terletak di klaster 1 Fase 2 di Kawasan Industri Terpadu Batang," katanya.

Ngrurah Wirawan mengatakan ekosistem kawasan industri hijau juga bisa menjalar hingga wilayah sekitar KITB sebagai atmosfer hijau karena telah ada role model teknologi solar panel yang juga dibutuhkan untuk pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap. 

"Ini tidak hanya untuk kebutuhan industri, namun juga untuk rumahan pribadi. Agenda ini sangat membantu dalam hal meminimalisasi penggunaan listrik.

 Saya berharap melalui kerja sama ini bisa menunjukkan dunia bahwa Kabupaten Batang siap menjadi tuan rumah investasi hijau," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024