Jakarta (ANTARA) - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional mencakup "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi di BTS, dan Peta Politik Terkini" pada Minggu di Jakarta.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan pers secara daring di Jakarta menyatakan bahwa pemilih pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Menurut dia, pemilih Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, memilih Prabowo Subianto sebanyak 30,8 persen. Sedangkan Anies Baswedan sebanyak 16,9 persen. Kemudian sebanyak 13 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Namun, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun cukup signifikan sebesar 8,1 persen, yaitu dari 35 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 26,9 persen pada April 2023.
Sementara itu, Prabowo Subianto berhasil menyalip elektabilitas Ganjar dengan mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen.
Sebelumnya, elektabilitas Prabowo berada di angka 26,7 persen pada bulan Februari dan saat ini menjadi 30,3 persen. Karenanya, nama Prabowo bertengger di peringkat teratas.
Namun nama Ganjar Pranowo tetap unggul dari 19 nama bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Pada simulasi daftar 19 nama, Ganjar Pranowo 19,8 persen, Prabowo Subianto 19,3 persen dan Anies Baswedan 18,4 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi
Selain unggul dari Prabowo dan Anies, Ganjar juga unggul dari nama bakal calon presiden (capres) lainnya, seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Salahudin Uno, Gibran Rakabuming, Mahfud MD, dan Erick Thohir.
LSI melakukan survei selama 31 Maret hingga 4 April 2023. Terdapat sebanyak 1.299 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Sementara itu, margin of error diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam keterangan pers secara daring di Jakarta menyatakan bahwa pemilih pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Menurut dia, pemilih Jokowi dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, memilih Prabowo Subianto sebanyak 30,8 persen. Sedangkan Anies Baswedan sebanyak 16,9 persen. Kemudian sebanyak 13 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Namun, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun cukup signifikan sebesar 8,1 persen, yaitu dari 35 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 26,9 persen pada April 2023.
Sementara itu, Prabowo Subianto berhasil menyalip elektabilitas Ganjar dengan mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen.
Sebelumnya, elektabilitas Prabowo berada di angka 26,7 persen pada bulan Februari dan saat ini menjadi 30,3 persen. Karenanya, nama Prabowo bertengger di peringkat teratas.
Namun nama Ganjar Pranowo tetap unggul dari 19 nama bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Pada simulasi daftar 19 nama, Ganjar Pranowo 19,8 persen, Prabowo Subianto 19,3 persen dan Anies Baswedan 18,4 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi
Selain unggul dari Prabowo dan Anies, Ganjar juga unggul dari nama bakal calon presiden (capres) lainnya, seperti Ridwan Kamil, Sandiaga Salahudin Uno, Gibran Rakabuming, Mahfud MD, dan Erick Thohir.
LSI melakukan survei selama 31 Maret hingga 4 April 2023. Terdapat sebanyak 1.299 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Sementara itu, margin of error diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.