Purwokerto (ANTARA) - Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar buka puasa bersama kaum duafa di Gedung PSDK UMP, Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kegiatan yang digelar Jumat (7/4) itu dikemas dalam acara Buka Puasa dan Juguran Bersama Rektor UMP dan Kaum Duafa, serta diisi dengan dialog yang melibatkan warga binaan PSDK UMP.

Saat ditemui di sela kegiatan, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso mengatakan untuk kesekian kalinya PSDK UMP di Kampung Sri Rahayu menyelenggarakan buka puasa bersama yang dikemas dengan nama "juguran".

"Kami bangga pada kesempatan kali ini, Pak Bayu (Bayu Kurniawan, red.) sebagai pengelola PSDK bisa menghadirkan banyak pihak, sehingga bisa buka bersama termasuk kami juga sudah merilis beasiswa untuk anak-anak PSDK sebanyak 11 mahasiswa," jelasnya.

Seperti yang diketahui, kata dia, Kampung Sri Rahayu dihuni oleh orang-orang yang awalnya hidup di jalanan dengan bekerja sebagai waria, PSK, pengamen, dan sebagainya namun kini mereka telah berubah serta menjadi orang-orang yang beruntung.

Baca juga: Milad Ke-58, UMP berikan beasiswa untuk anak band

Menurut dia, orang-orang tersebut dibina dan dibimbing oleh PSDK secara berkelanjutan pada berbagai aspek mulai dari pendidikan moral, pengajian, keagamaan, ekonomi, dan kesehatan.

"Sampai saat ini terus kami kembangkan dengan memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa untuk studi lanjut di UMP. Penerima beasiswa akan terus bertambah seiring dengan jumlah yang memang sudah layak untuk mengikuti proses kuliah," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan mengatakan dalam "juguran" tersebut pihaknya menghadirkan warga Kampung Sri Rahayu yang sudah berubah karena visi misi yang diemban PSDK adalah mengubah pola pikir mereka dari sebelumnya hidup sebagai pengemis dan sebagainya menjadi lebih baik lagi.

"Yang tadinya mengemis menjadi tidak mengemis, yang tadinya PSK tidak lagi jadi PSK, dan yang tadinya waria bisa kembali ke kodratnya sebagaimana dia dilahirkan," jelasnya.

Ia mengakui pada awalnya, PSDK hanya fokus terhadap warga Kampung Sri Rahayu yang terdiri atas 250 keluarga atau sekitar 400 jiwa.

Akan tetapi dalam perkembangannya, kata dia, PSDK terbuka untuk berbagai komunitas kaum duafa sehingg sampai sekarang sudah mencapai 3.750 keluarga yang terdiri atas 20.000 jiwa.

Baca juga: Mahasiswa FAI Plus UMP raih dua penghargaan di ajang MTQ Nasional
Baca juga: Pimpinan Ranting 'Aisyiyah UMP berbagi ratusan paket sembako




 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024