Semarang (ANTARA) - Aplikasi Sistem Informasi Harian Terpadu (SiRindu) yang merupakan inovasi Rumah Sakit Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang meraih penghargaan "Top 5 Pelayanan Publik" di tingkat Jawa Tengah.

Penghargaan diterima langsung Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, disaksikan langsung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"'SiRindu' merupakan salah satu komitmen mewujudkan inovasi sebagaimana arahan Men-PAN RB. Kami berupaya menyederhanakan inovasi untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, usai menerima penghargaan, di Semarang, Kamis.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi dan Asistensi RB Tematik dan Perubahan Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 di Gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang.

Lebih lanjut, wali kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut menyampaikan bahwa inovasi tidak harus banyak, tetapi terintegrasi dan mengutamakan sinergi serta kolaborasi antar-OPD (organisasi perangkat dinas).

Aplikasi SiRindu merupakan inovasi dari pelayanan ICU RSWN bagi keluarga pasien, berupa kondisi terkini pasien di ruang perawatan intensif yang diberikan melalui pesan otomatis WhatsApp, dan terintegrasi dengan program sistem informasi RS.

"Selamat kepada Direktur RSWN beserta jajaran yang terus berinovasi dan setiap tahunnya selalu mendapat penghargaan. Berbagai inovasi di RSWN Kota Semarang ini akan dikolaborasikan dengan pelayanan publik lain di Pemkot Semarang," tambah Ita.

Keberadaan aplikasi SiRindu diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga pasien yang tidak dapat menunggu langsung pasien yang harus mendapatkan perawatan khusus dan intensif.

SiRindu akan memberi gambaran kondisi pasien seperti kondisi klinis, kesadaran, tanda-tanda vital, tim dokter, hasil pemeriksaan penunjang serta program pengobatan yang dijalankan bagi pasien.

Keluarga pasien dapat mengunduh aplikasi tersebut melalui "Playstore". Keberadaan aplikasi itu, sekaligus dapat meningkatkan indeks kepuasan pelanggan, serta mengurangi beban kerja petugas atau perawat.

Sementara itu, MenPAN RB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa berbagai kompetisi inovasi pelayanan publik itu dapat menjadi pembelajaran dalam menumbuhkan ekosistem inovasi daerah.

Inovasi-inovasi semacam itu, kata dia, juga merupakan wujud kearifan lokal dalam menjalankan program prioritas pemerintah, dan berharap seluruh pemda dapat mewujudkan birokrasi yang berdampak dan tidak "mbulet" melalui Roadmap Reformasi Birokrasi yang baru.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024