Semarang (ANTARA) -
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Kota Semarang, Rabu (29/3) di Ruang Lokakrida Lantai 8, Gedung Moch Ikhsan, Balaikota Semarang.

Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melakukan pengawasan peredaran makanan dan minuman di Bulan Ramadan 1444 Hijriah. Kunjungan tersebut juga didampingi tim BPJS, Staf Ahli Menteri Kesehatan, dan BPOM.
 
“Tadi ada tanya jawab terkait dengan peredaran makanan di Kota Semarang kemudian dari tim mengunjungi Pasar Peterongan. Diharapkan di Kota Semarang, peredaran makanan dan minuman sudah siap, yang beredar makanan yang sehat, termasuk juga pengendalian inflasi yang kita harapkan juga harga-harga juga jangan naik nanti gitu ya,” kata Mbak Ita, sapaan akrab wali kota perempuan pertama di Ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Baca juga: DPR: Intensifkan pengawasan makanan jelang Lebaran
 
Pengawasan fokus pada jajanan takjil di pasar serta makanan dan minuman yang mengandung pewarna. Dari hasil pengawasan makanan yang beredar di Kota Semarang maupun Provinsi Jawa Tengah menjelang dan selama Bulan Ramadhan tahun ini dan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya cenderung menurun, baik dari jumlah maupun jenis temuan terhadap produk TIE atau tanpa izin edar, kadaluwarsa, rusak, maupun bahan berbahaya pada pangan takjil.
 
Pemerintah Kota Semarang sendiri membentuk tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) yang meliputi BPOM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan, Satpol PP dan OPD lainnya. 

Baca juga: Wali Kota Semarang imbau suporter guyub rukun nonton PSIS-Persebaya
 
Pemkot Semarang juga telah menyiapkan mobil laboratorium, sehingga pengecekan kandungan makanan dapat lebih fleksibel dilakukan di lapangan. Harapannya, dengan mobil lab dalam sehari dapat lima hingga tujuh lokasi yang didatangi.
 
“Kami juga menyampaikan ke DPR RI bahwa di Kota Semarang ini baru saja melakukan pengadaan mobil yang khusus, semacam mobil lab jadi untuk ngecek makanan-makanan yang beredar. Itu kita bawa juga ke Peterongan sehingga di sana bisa ngecek,” kata Mbak Ita.
 
Ketua Tim sekaligus Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menjelaskan kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 3 tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan Makanan. 

Baca juga: Wali Kota Semarang: Humas harus melek media sosial
 
Menurutnya pada Bulan Ramadhan, masyarakat berlomba-lomba membuat makanan dan minuman untuk takjil yang nantinya akan dijual maupun dibagi-bagikan ke tempat ibadah maupun panti asuhan, sehingga menjadi perhatian Pemerintah.
 
“Dari hasil kunjungan kerja ini kami berharap akan menghasilkan rekomendasi kepada mitra kerja utama BPOM RI untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan agar masyarakat dapat mengkonsumsi makanan dan minuman yang aman, bermutu, dan bergizi,” tutup Charles.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda sosialisasikan program pada Kenduri Seni

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024