Semarang (ANTARA) - PT Dagangan Karya Indonesia (Dagangan), startup yang bergerak di bidang e-commerce bersama Bulog menggelar operasi pasar di Pasar Bulu Semarang untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan.
Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menyebutkan operasi pasar kali ini Dagangan bersama Bulog Jawa Tengah mendistribusikan dua komoditas strategis, yaitu minyak goreng dan beras.
"Untuk operasi pasar jelang Ramadhan ini, kami fokuskan untuk dua produk. Minyakita yang menjadi program Kementerian Perdagangan," kata Ryan, di sela pasar murah di Pasar Bulu Semarang, Rabu.
Ia memastikan Minyakita sampai ke pedagang dengan harga Rp12.600 per liter sehingga pedagang bisa menjual kembali produk minyak bersubsidi pemerintah itu dengan harga Rp14.000 per liter.
Dagangan telah ditunjuk sebagai distributor Minyakita sehingga diberikan kepercayaan untuk menyalurkan minyak goreng bersubsidi tersebut kepada pedagang dan pengecer dijual kembali kepada masyarakat.
Untuk beras, kata dia, Dagangan bersama Bulog juga mendistribusikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) kepada pedagang dengan harga Rp8.300 per kilogram.
Selanjutnya, Ryan mengatakan pedagang bisa kembali menjualnya kepada masyarakat dengan harga yang disarankan oleh pemerintah, yakni tidak lebih dari Rp47.250 per 5 kilogram.
"Kami juga mendistribusikan beras SPHP kepada pedagang dengan harga Rp8.300 per kilogram dan akan dijual kepada warga dengan harga Rp9.450 per kilogram," katanya.
Sementara itu, Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Jateng Akhmad Kholisun menjelaskan bahwa operasi pasar tersebut dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga komoditas, utamanya minyak goreng dan beras.
"Harapannya, ya dapat menjaga stabilitas kebutuhan pokok masyarakat dan menghindari adanya kelangkaan minyak dan bahan pokok saat bulan Ramadhan," katanya.
Pada 2022, Dagangan membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan minyak dengan menyalurkan dan menjual sebanyak 10 juta liter minyak goreng dan Minyakita di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Untuk tahun ini, kami bersama Dagangan telah merealisasikan 125 ribu liter. Kami berharap ketersediaan minyak goreng dapat tercukupi, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau," ujarnya.
Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menyebutkan operasi pasar kali ini Dagangan bersama Bulog Jawa Tengah mendistribusikan dua komoditas strategis, yaitu minyak goreng dan beras.
"Untuk operasi pasar jelang Ramadhan ini, kami fokuskan untuk dua produk. Minyakita yang menjadi program Kementerian Perdagangan," kata Ryan, di sela pasar murah di Pasar Bulu Semarang, Rabu.
Ia memastikan Minyakita sampai ke pedagang dengan harga Rp12.600 per liter sehingga pedagang bisa menjual kembali produk minyak bersubsidi pemerintah itu dengan harga Rp14.000 per liter.
Dagangan telah ditunjuk sebagai distributor Minyakita sehingga diberikan kepercayaan untuk menyalurkan minyak goreng bersubsidi tersebut kepada pedagang dan pengecer dijual kembali kepada masyarakat.
Untuk beras, kata dia, Dagangan bersama Bulog juga mendistribusikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) kepada pedagang dengan harga Rp8.300 per kilogram.
Selanjutnya, Ryan mengatakan pedagang bisa kembali menjualnya kepada masyarakat dengan harga yang disarankan oleh pemerintah, yakni tidak lebih dari Rp47.250 per 5 kilogram.
"Kami juga mendistribusikan beras SPHP kepada pedagang dengan harga Rp8.300 per kilogram dan akan dijual kepada warga dengan harga Rp9.450 per kilogram," katanya.
Sementara itu, Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Jateng Akhmad Kholisun menjelaskan bahwa operasi pasar tersebut dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga komoditas, utamanya minyak goreng dan beras.
"Harapannya, ya dapat menjaga stabilitas kebutuhan pokok masyarakat dan menghindari adanya kelangkaan minyak dan bahan pokok saat bulan Ramadhan," katanya.
Pada 2022, Dagangan membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan minyak dengan menyalurkan dan menjual sebanyak 10 juta liter minyak goreng dan Minyakita di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Untuk tahun ini, kami bersama Dagangan telah merealisasikan 125 ribu liter. Kami berharap ketersediaan minyak goreng dapat tercukupi, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau," ujarnya.