Solo (ANTARA) - Perusahaan swasta Sriboga Flour Mill mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)di Solo, Jawa Tengah, dengan memberikan edukasi kepada pelaku usaha.
"Pemberdayaan UMKM ini kami cukup intens," kata Service and Empowerment Manager Sriboga Flour Mill Panca Indria Pristiawan di sela demo membuat kue di Solo, Rabu.
Ia mengatakan UMKM harus diedukasi mulai dari produksi hingga pemasaran agar penjualan mereka makin luas.
"Selain baking demo, kami juga ada sharing bisnis, tentang digital marketing, manajemen. Ada materi tentang pemasaran," katanya.
Ia mengatakan melalui acara tersebut pihak perusahaan juga memberikan tips bagaimana membuat produk dengan umur simpan yang panjang.
"Misalnya bikin croissant yang selama ini hanya bisa kaver area Jogja atau Solo. Ini kami ajarkan frozen food, misalnya ragi harus pakai ini, kemudian divakum, diistirahatkan, bakar setengah matang, supaya pemasaran mereka lebih luas, dan itu memerlukan waktu," katanya.
Baca juga: Ganjar gelar Program Parsel Lebaran kembangkan UMKM
Sementara itu, Marketing Head Sriboga Flour Mill Maria Wuri mengatakan selama ini sektor UMKM memberikan kontribusi cukup besar terhadap seluruh penjualan produk Sriboga.
"Untuk penjualan kami bagi menjadi dua. Ada open market atau pasar bebas itu 50 persen, kemudian ada industri besar kayak Bread Talk, JCo itu 50 persen," katanya.
Ia mengatakan untuk penjualan bebas ini tidak hanya usaha mikro dan kecil tetapi juga menengah.
"Untuk usaha mikro dan kecil ini 20-30 persen," katanya.
Mengenai acara kali ini, dikatakannya, diselenggarakan karena jelang Lebaran di mana permintaan kue oleh masyarakat makin besar.
"Baking demo ini kedua di tahun ini, pertama di Kudus. Ini kami lakukan untuk kreasi usaha pelaku UMKM, kebetulan mau Lebaran jadi secara resep banyak di cookies," katanya.
Baca juga: Bank Jateng dukung festival kopi dan bazar UMKM unggulan di Jepara
Baca juga: BNI ikutkan UMKM peserta Inacraft miliki produk berkualitas
"Pemberdayaan UMKM ini kami cukup intens," kata Service and Empowerment Manager Sriboga Flour Mill Panca Indria Pristiawan di sela demo membuat kue di Solo, Rabu.
Ia mengatakan UMKM harus diedukasi mulai dari produksi hingga pemasaran agar penjualan mereka makin luas.
"Selain baking demo, kami juga ada sharing bisnis, tentang digital marketing, manajemen. Ada materi tentang pemasaran," katanya.
Ia mengatakan melalui acara tersebut pihak perusahaan juga memberikan tips bagaimana membuat produk dengan umur simpan yang panjang.
"Misalnya bikin croissant yang selama ini hanya bisa kaver area Jogja atau Solo. Ini kami ajarkan frozen food, misalnya ragi harus pakai ini, kemudian divakum, diistirahatkan, bakar setengah matang, supaya pemasaran mereka lebih luas, dan itu memerlukan waktu," katanya.
Baca juga: Ganjar gelar Program Parsel Lebaran kembangkan UMKM
Sementara itu, Marketing Head Sriboga Flour Mill Maria Wuri mengatakan selama ini sektor UMKM memberikan kontribusi cukup besar terhadap seluruh penjualan produk Sriboga.
"Untuk penjualan kami bagi menjadi dua. Ada open market atau pasar bebas itu 50 persen, kemudian ada industri besar kayak Bread Talk, JCo itu 50 persen," katanya.
Ia mengatakan untuk penjualan bebas ini tidak hanya usaha mikro dan kecil tetapi juga menengah.
"Untuk usaha mikro dan kecil ini 20-30 persen," katanya.
Mengenai acara kali ini, dikatakannya, diselenggarakan karena jelang Lebaran di mana permintaan kue oleh masyarakat makin besar.
"Baking demo ini kedua di tahun ini, pertama di Kudus. Ini kami lakukan untuk kreasi usaha pelaku UMKM, kebetulan mau Lebaran jadi secara resep banyak di cookies," katanya.
Baca juga: Bank Jateng dukung festival kopi dan bazar UMKM unggulan di Jepara
Baca juga: BNI ikutkan UMKM peserta Inacraft miliki produk berkualitas