Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap menerapkan dua strategi untuk mempercepat penuntasan angka kemiskinan ekstrem dengan meringankan beban warga miskin melalui bantuan sosial maupun stimulus lainnya.


seperti penanganan anak tidak sekolah dan bantuan perlengkapan dasar siswa kurang mampu.

"Upaya penghapusan kemiskinan ekstrem harus dilakukan oleh seluruh pihak serta dilakukan secara konvergensi, sinergi, dan integrasi agar pemberian bantuan sosial dan stimulus lainnya tepat sasaran, seperti penanganan anak tidak sekolah dan bantuan perlengkapan dasar siswa kurang mampu.

Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Sabtu, mengatakan

"Hal lain dalam penuntasan angka kemiskinan adalah bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja melalui peningkatan kemampuan (skill) dan pemberdayaan masyarakat kurang mampu supaya mereka bisa berpenghasilan," katanya.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia memberikan atensi khusus untuk menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh wilayah Republik Indonesia pada 2024.

"Perhatian eksklusif ini sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan," kata Yos Rosidi.

Ia menyebutkan, untuk data kemiskinan di Kota Pekalongan pada 2020 sebesar 7,17 persen kemudian pada 2021 naik menjadi 7,59 persen karena pandemi COVID-19 yang membuat perekonomian cenderung lesu namun pada 2022 turun menjadi 7 persen.

"Meski turun, ternyata dari data sasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) masih ada sekitar 25.498 jiwa yang berkategori ekstrem," katanya.

Menurut dia, hal itu perlu diatasi bersama melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Pekalongan untuk mencari strategi yang tepat.

"Tentu ini menjadi salah satu strategi yang harus dikerjakan oleh semua pengampu terkait. Harapannya, dengan begitu, mudah-mudahan ekonomi segera membaik, iklim berusaha mendukung, secara mental masyarakat mau berlatih dan berusaha, tidak cepat putus asa, dan tidak hanya menggantungkan usaha sektor formal, sehingga mereka diharapkan mampu menjadi individu yang kreatif dan inovatif, serta bisa mandiri," katanya.

Baca juga: Perusahaan merespon positif ajakan Ganjar kurangi kemiskinan

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024