Semarang (ANTARA) - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah menggunakan sistem "e-voting" untuk memilih pimpinan periode 2022-2027 pada musyawarah wilayah (musywil) yang berlangsung di GOR Wisanggeni, Kota Tegal, 3-5 Maret 2023.

"Pemilihan dengan 'e-voting' ini baru yang pertama kali dipakai di musywil. Kemarin (musywil sebelumnya) baru penghitungan yang pakai 'real count'," kata Ketua Panitia Pemilihan Musywil Muhammadiyah Jateng Wahyudi, di Semarang, Kamis.

Dengan sistem "e-voting", ia menjelaskan bahwa hasilnya bisa langsung diketahui secara langsung begitu pemilihan rampung dengan estimasi waktu pelaksanaan pemungutan suara sekitar tiga jam.

"Kami menyimulasikan dalam waktu tiga jam insya Allah selesai. Ada 20 bilik untuk pemilihan itu," kata Wahyudi yang juga Sekretaris PW Muhammadiyah Jateng.

Saat ini, kata Wahyudi, ada 39 calon tetap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng yang siap untuk dipilih pada musywil oleh sebanyak 1.467 pemilik hak suara, dari 1.441 utusan yang hadir.

Dari 1.467 pemilik hak suara itu, terdiri atas 1.441 dari pimpinan cabang dan pimpinan daerah (PD) Muhammadiyah, 12 pimpinan wilayah Muhammadiyah, dan 14 dari organisasi otonom.

Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jateng KH Tafsir memastikan persiapan Musywil Muhammadiyah Jateng sudah berjalan cukup baik, baik pra-musywil hingga kegiatan-kegiatan dalam hajatan persyarikatan tersebut.

"Musywil merupakan forum tertinggi di Muhammadiyah tingkat wilayah. Ada tiga agenda pokok pada musywil yang diawali upacara pembukaan pada Sabtu, 4 Maret mendatang," kataya.

Agenda pertama adalah laporan pelaksanaan program PW Muhammadiyah selama lima tahun, yakni 2015-2020, kemudian menyusun program untuk periode ke depan bagi pimpinan baru periode 2022-2027.

"Periode pimpinan lima tahun lalu habis di 2020, tapi ditambah dua tahun karena ada COVID-19. Agenda ketiga, memilih 13 pimpinan dari 39 orang yang sudah ditetapkan sebagai calon tetap," katanya.

Tafsir menambahkan bahwa pemilihan PW Muhammadiyah sedikit berbeda, sebab pemilik suara terbanyak dalam pemilihan nanti tidak langsung otomatis menjadi ketua.

"Nanti kan terpilih 13 pimpinan harian. Mereka ini akan bermusyawarah dulu, pemilik suara terbanyak siap tidak jadi ketua? Kalau tidak siap, ya, urutan kedua, dan seterusnya. Dimusyawarahkan," pungkasnya.

Baca juga: Hadiri Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Ganjar sebut Muhammadiyah akan terus lahirkan tokoh bangsa

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024