Magelang (ANTARA) - Community Center Kembanglimus (Gerbang Gajah) di Desa Kembanglimus, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bisa menjadi etalase baru destinasi pariwisata super prioritas Borobudur, kata General Manager Unit Borobudur, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Jamaludin Mawardi.
"Gerbang Gajah saya kira kalau sudah dioperasionalkan baik itu oleh pemerintah daerah Kabupaten Magelang atau nanti turunnya ke Pemerintah Desa Kembanglimus akan menjadi pelengkap wisata Borobudur dari arah barat," katanya di Magelang, Rabu.
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerahkan pengelolaan sementara Gerbang Gajah kepada Pemerintah Desa Kembanglimus.
Menurut Jamaludin lokasi Gerbang Gajah posisinya strategis, sebelum masuk ke kawasan Borobudur ada penanda dan gerbang ini berbeda dengan gerbang sisi timur karena dilengkapi sarana prasarana lain yang mendukung pengembangan pariwisata.
"Dua gerbang yang berada di Blondo dan Palbapang hanya sebagai penanda masuk kawasan Borobudur saja," katanya.
Kalau di Gerbang Gajah ini bisa dikembangkan menjadi semacam rest area yang bisa menjadi pendukung destinasi Borobudur, sehingga penyebaran wisatawan tidak harus semua ke Candi Borobudur.
"Stop dulu di sini dan ada aktivitas yang bisa dilakukan masyarakat, saya melihat lokasinya juga sangat potensial untuk dikembangkan penyelenggaraan event pariwisata, terutama untuk skala regional Kabupaten Magelang itu bisa dilakukan di sini," katanya.
Lokasi Gerbang Gajah yang menempati lahan sekitar 1,5 hektare di Kembanglimus ini dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain lokasi parkir bisa menampung puluhan mobil, hall multifungsi, sejumlah kios, dan panggung terbuka.
Baca juga: Pengelolaan sementara Gerbang Gajah diserahkan ke Desa Kembanglimus
Baca juga: Temuan gading dan fosil gajah berusia jutaan tahun di Situs Patiayam Kudus
Baca juga: Kopi dari kotoran gajah disebut minuman mahal dan langka
"Gerbang Gajah saya kira kalau sudah dioperasionalkan baik itu oleh pemerintah daerah Kabupaten Magelang atau nanti turunnya ke Pemerintah Desa Kembanglimus akan menjadi pelengkap wisata Borobudur dari arah barat," katanya di Magelang, Rabu.
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerahkan pengelolaan sementara Gerbang Gajah kepada Pemerintah Desa Kembanglimus.
Menurut Jamaludin lokasi Gerbang Gajah posisinya strategis, sebelum masuk ke kawasan Borobudur ada penanda dan gerbang ini berbeda dengan gerbang sisi timur karena dilengkapi sarana prasarana lain yang mendukung pengembangan pariwisata.
"Dua gerbang yang berada di Blondo dan Palbapang hanya sebagai penanda masuk kawasan Borobudur saja," katanya.
Kalau di Gerbang Gajah ini bisa dikembangkan menjadi semacam rest area yang bisa menjadi pendukung destinasi Borobudur, sehingga penyebaran wisatawan tidak harus semua ke Candi Borobudur.
"Stop dulu di sini dan ada aktivitas yang bisa dilakukan masyarakat, saya melihat lokasinya juga sangat potensial untuk dikembangkan penyelenggaraan event pariwisata, terutama untuk skala regional Kabupaten Magelang itu bisa dilakukan di sini," katanya.
Lokasi Gerbang Gajah yang menempati lahan sekitar 1,5 hektare di Kembanglimus ini dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain lokasi parkir bisa menampung puluhan mobil, hall multifungsi, sejumlah kios, dan panggung terbuka.
Baca juga: Pengelolaan sementara Gerbang Gajah diserahkan ke Desa Kembanglimus
Baca juga: Temuan gading dan fosil gajah berusia jutaan tahun di Situs Patiayam Kudus
Baca juga: Kopi dari kotoran gajah disebut minuman mahal dan langka