Semarang (ANTARA) - Kepedulian orang tua terhadap aktifitas anaknya merupakan hal terpenting untuk menjaga anak dari aksi penculikan. Hal tersebut dikatakan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang merespon banyaknya isu penculikan di Kota Semarang baru-baru ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terjadi upaya penculikan di salah satu wilayah di Kota Semarang beberapa waktu lalu yang saat ini kasusnya sedang ditangani polisi.
Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, pun mengimbau agar orang tua memiliki perhatian tinggi kepada kasus penculikan ini. Salah satunya dalam hal mengantar dan menjemput anak di sekolahnya.
"Sebelum orang tuanya menjemput mereka harus ada di dalam halaman. Lalu dari orang tua harus memberikan perhatian. Jadi kalau orang tua tidak menjemput, yang menjemput ini siapa. Terus anak-anak juga harus diberitahu agar tidak mudah diiming-imingi," kata Mbak Ita di sela-sela tinjauan ke Sungai Mluweh, Kabupaten Semarang, Rabu (1/2).
Baca juga: Takut dimarahi karena telat pulang, bocah SD mengaku nyaris diculik
Saat anak bermain, lanjutnya, orang tua juga perlu memastikan bahwa anak tetap ada dalam pengawasan.
"Orang tua harus peduli pada anak jika sedang bermain. Usahakan kalau bermain masih di wilayah sendiri. Jika lingkungannya dijaga satpam, saya harap bisa lebih aware kepada orang luar yang masuk," katanya.
Dari semua saran yang disebutkan Mbak Ita, dirinya menegaskan yang paling penting orang tua harus memiliki perhatian pada anaknya.
"Tapi yang paling penting dari semua komponen, ya orang tua yang harus paling perhatian dengan anaknya. Jangan hanya mengandalkan sekolah atau guru saja yang kemampuannya mungkin terbatas," tutupnya.
Baca juga: Legislator Kota Semarang minta hukuman penculik anak diperberat
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terjadi upaya penculikan di salah satu wilayah di Kota Semarang beberapa waktu lalu yang saat ini kasusnya sedang ditangani polisi.
Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, pun mengimbau agar orang tua memiliki perhatian tinggi kepada kasus penculikan ini. Salah satunya dalam hal mengantar dan menjemput anak di sekolahnya.
"Sebelum orang tuanya menjemput mereka harus ada di dalam halaman. Lalu dari orang tua harus memberikan perhatian. Jadi kalau orang tua tidak menjemput, yang menjemput ini siapa. Terus anak-anak juga harus diberitahu agar tidak mudah diiming-imingi," kata Mbak Ita di sela-sela tinjauan ke Sungai Mluweh, Kabupaten Semarang, Rabu (1/2).
Baca juga: Takut dimarahi karena telat pulang, bocah SD mengaku nyaris diculik
Saat anak bermain, lanjutnya, orang tua juga perlu memastikan bahwa anak tetap ada dalam pengawasan.
"Orang tua harus peduli pada anak jika sedang bermain. Usahakan kalau bermain masih di wilayah sendiri. Jika lingkungannya dijaga satpam, saya harap bisa lebih aware kepada orang luar yang masuk," katanya.
Dari semua saran yang disebutkan Mbak Ita, dirinya menegaskan yang paling penting orang tua harus memiliki perhatian pada anaknya.
"Tapi yang paling penting dari semua komponen, ya orang tua yang harus paling perhatian dengan anaknya. Jangan hanya mengandalkan sekolah atau guru saja yang kemampuannya mungkin terbatas," tutupnya.
Baca juga: Legislator Kota Semarang minta hukuman penculik anak diperberat