Semarang (ANTARA) - Pemerintah segera berkoordinasi untuk mengatasi banjir yang terjadi di daerah permukiman warga di wilayah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan membahas langkah-langkah penanggulangan banjir di Kota Semarang dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Ada beberapa alternatif penyelesaian. Pertama, mempertebal tanggul, memperkuat ya, karena ini kan sudah terlalu tipis dan sudah lama," kata Muhadjir pada Selasa, saat meninjau Perumahan Dinar Indah, kompleks perumahan yang sering kebanjiran di Kota Semarang.
Alternatif solusi kedua, dia melanjutkan, yakni meluruskan aliran sungai agar air bisa mengalir lancar sehingga tidak sampai melimpas ke permukiman warga di Perumahan Dinar Indah.
"Pak Kades (lurah) tadi berjanji akan memfasilitasi warga yang punya tanah bisa tukar guling, sehingga air atau arus sungai tidak natap ke permukiman sini," kata Muhadjir.
Perumahan Dinar Indah Semarang pada awal Januari 2023 diterjang banjir bandang karena tanggul Sungai Pengkol yang bersebelahan dengan permukiman tersebut jebol. Bencana itu menyebabkan satu orang meninggal.
Kompleks perumahan yang berada di daerah cekungan itu sering kebanjiran. Rumah warga di area permukiman itu ada yang terendam sampai atap saat banjir.
Muhadjir mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa membantu pembenahan daerah aliran sungai guna mengatasi banjir di daerah permukiman di Kota Semarang.
"Saya kira sangat mungkin bantuan dari Kementerian PUPR, mungkin peralatan untuk mengeduk sungai dan mengubah alirannya, arah aliran. Segera saya koordinasikan dengan Pak Basuki," katanya.
Dalam kunjungannya ke Semarang, Muhadjir juga menyerahkan santunan senilai Rp15 juta bagi ahli waris korban banjir yang meninggal dunia serta membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir.
"Tentunya, nilai santunan ini tidak seberapa ya bagi keluarga, korban yang meninggal. Namun, ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah atas bencana yang terjadi," katanya.
Selain itu, Muhadjir sempat bercengkerama dengan anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah di daerah Meteseh.
Baca juga: Ganjar minta Pemkot Semarang perbarui konstruksi tanggul Sungai Babon - Sungai Pengkol
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan membahas langkah-langkah penanggulangan banjir di Kota Semarang dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Ada beberapa alternatif penyelesaian. Pertama, mempertebal tanggul, memperkuat ya, karena ini kan sudah terlalu tipis dan sudah lama," kata Muhadjir pada Selasa, saat meninjau Perumahan Dinar Indah, kompleks perumahan yang sering kebanjiran di Kota Semarang.
Alternatif solusi kedua, dia melanjutkan, yakni meluruskan aliran sungai agar air bisa mengalir lancar sehingga tidak sampai melimpas ke permukiman warga di Perumahan Dinar Indah.
"Pak Kades (lurah) tadi berjanji akan memfasilitasi warga yang punya tanah bisa tukar guling, sehingga air atau arus sungai tidak natap ke permukiman sini," kata Muhadjir.
Perumahan Dinar Indah Semarang pada awal Januari 2023 diterjang banjir bandang karena tanggul Sungai Pengkol yang bersebelahan dengan permukiman tersebut jebol. Bencana itu menyebabkan satu orang meninggal.
Kompleks perumahan yang berada di daerah cekungan itu sering kebanjiran. Rumah warga di area permukiman itu ada yang terendam sampai atap saat banjir.
Muhadjir mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa membantu pembenahan daerah aliran sungai guna mengatasi banjir di daerah permukiman di Kota Semarang.
"Saya kira sangat mungkin bantuan dari Kementerian PUPR, mungkin peralatan untuk mengeduk sungai dan mengubah alirannya, arah aliran. Segera saya koordinasikan dengan Pak Basuki," katanya.
Dalam kunjungannya ke Semarang, Muhadjir juga menyerahkan santunan senilai Rp15 juta bagi ahli waris korban banjir yang meninggal dunia serta membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir.
"Tentunya, nilai santunan ini tidak seberapa ya bagi keluarga, korban yang meninggal. Namun, ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah atas bencana yang terjadi," katanya.
Selain itu, Muhadjir sempat bercengkerama dengan anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah di daerah Meteseh.
Baca juga: Ganjar minta Pemkot Semarang perbarui konstruksi tanggul Sungai Babon - Sungai Pengkol