Semarang (ANTARA) - Micro Library Warak Kayu, perpustakaan unik yang terletak di kawasan Taman Kasmaran, Semarang, dengan mengusung konsep bangunan yang ramah lingkungan dan nyaman untuk menarik minat pengunjung.

Hampir 90 persen bangunan perpustakaan menggunakan material kayu dengan model bertingkat yang ramah lingkungan, mulai dari sirkulasi udara dan pencahayaan yang mengandalkan alam.

Pustakawan Micro Library Warak Kayu Ariela, di Semarang, Senin, menjelaskan perpustakaan berkonsep "eco friendly" tersebut dirancang arsitek dari Suryawinata Haizelman Architecture Urbanism (SHAU) Indonesia.

Di antara konsep ramah lingkungan adalah tidak digunakannya pendingin udara (AC) karena model bangunan dengan sisi-sisi terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara lancar dan tidak membuat gerah.

Uniknya, kisi-kisi kayu di sisi bangunan didesain seperti sisik Warak Ngendog, hewan imajiner yang merupakan ikon Kota Semarang sehingga menambah nilai estetika bangunan tersebut.

Sementara untuk pencahayaan, desain perpustakaan tersebut memungkinkan cahaya Matahari bisa masuk sehingga tidak perlu menggunakan lampu secara berlebihan untuk menerangi ruangan.

Fasilitas yang ditawarkan juga sangat lengkap, di antaranya ayunan memanjang yang dapat digunakan anak-anak bermain di lantai bawah, sementara di atas terdapat jaring-jaring dari tali yang nyaman untuk tempat membaca.

"Konsepnya bisa menarik perhatian anak-anak dengan ada ayunan, terus ada jaring-jaring juga. Jadi anak-anak tertarik naik ke atas buat baca buku, bukan karena terpaksa," tambah Ariela.

Perpustakaan yang buka pada pukul 08.30-15.30 WIB itu memiliki koleksi 2.500 buku yang 90 persennya berasal dari Arkatama Iswaya Foundation selaku donatur, sedangkan 10 persen berasal dari sumbangan pengunjung.

"Bukunya ada untuk remaja, dewasa, dan orang tua. Semua tempat di sini bisa digunakan untuk membaca buku, mau di jaring-jaring, di atas loker tas boleh, mau di kursi juga boleh," lanjutnya.

Sementara itu, Putri, pengunjung Micro Library Warak Kayu mengaku baru pertama kalinya berkunjung ke perpustakaan itu karena penasaran setelah melihat postingan-postingan di Instagram.

"Fasilitasnya di sini lengkap, tempatnya juga bersih. Untuk kendaraan yang berlalu lalang, saya sudah biasa tinggal di kota jadinya tidak terlalu terganggu," kata mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024