Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan kembali menggelar pasar malam pada tradisi dandangan yang menampung ratusan pedagang dari berbagai daerah untuk menyambut Ramadhan, setelah selama pandemi COVID-19 ditiadakan.
"Dalam rangka menumbuhkan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) setelah terdampak karena pandemi, maka pemkab berniat meningkatkan daya tampung pedagang di lokasi Pasar Dandangan Kudus nantinya," kata Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis.
Untuk itulah, pihaknya menggelar rapat koordinasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forkopimda karena pagelaran tersebut bakal melibatkan banyak pihak.
Jika sebelumnya dandangan hanya mampu menampung 500-an pedagang, maka tahun ini bakal ditingkatkan menjadi 600-an pedagang.
Pedagang lokal akan diprioritaskan dengan persentase sekitar 60 persen, sedangkan sisanya sebesar 40 persen untuk pedagang luar daerah.
Lokasi berjualannya akan diperpanjang dari Jalan Sunan Kudus hingga kawasan Alun-alun Kudus. Sedangkan lokasi sebelumnya memanfaatkan sebagian Jalan Madureksan, Jalan Kiai Telingsing, Jalan Pangeran Puger, Jalan Wahid Hasyim, Jalan KH A. Dahlan, dan Jalan Menara.
Beberapa jalan yang sebelumnya digunakan berjualan, maka nantinya akan menjadi kantong parkir kendaraan. Di antaranya di Jalan Pangeran Puger dan Jalan wahid Hasyim.
Sementara pelaksanaannya dijadwalkan berlangsung selama 10 hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.
Tradisi dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol. Setibanya di Alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadan. ***1***
"Dalam rangka menumbuhkan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) setelah terdampak karena pandemi, maka pemkab berniat meningkatkan daya tampung pedagang di lokasi Pasar Dandangan Kudus nantinya," kata Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis.
Untuk itulah, pihaknya menggelar rapat koordinasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forkopimda karena pagelaran tersebut bakal melibatkan banyak pihak.
Jika sebelumnya dandangan hanya mampu menampung 500-an pedagang, maka tahun ini bakal ditingkatkan menjadi 600-an pedagang.
Pedagang lokal akan diprioritaskan dengan persentase sekitar 60 persen, sedangkan sisanya sebesar 40 persen untuk pedagang luar daerah.
Lokasi berjualannya akan diperpanjang dari Jalan Sunan Kudus hingga kawasan Alun-alun Kudus. Sedangkan lokasi sebelumnya memanfaatkan sebagian Jalan Madureksan, Jalan Kiai Telingsing, Jalan Pangeran Puger, Jalan Wahid Hasyim, Jalan KH A. Dahlan, dan Jalan Menara.
Beberapa jalan yang sebelumnya digunakan berjualan, maka nantinya akan menjadi kantong parkir kendaraan. Di antaranya di Jalan Pangeran Puger dan Jalan wahid Hasyim.
Sementara pelaksanaannya dijadwalkan berlangsung selama 10 hari sebelum memasuki bulan puasa Ramadhan.
Tradisi dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol. Setibanya di Alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadan. ***1***