Solo (ANTARA) - Pemerintah sedang mempersiapkan rencana pembangunan Solo Cultural Center, pusat kegiatan masyarakat yang akan diintegrasikan dengan Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Minggu, mengatakan bahwa pemerintah sedang mengurus persiapan pembangunan Solo Cultural Center, termasuk membebaskan lahan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas tersebut.

"Kami urus sama-sama dengan kementerian terkait. Ada usulan penambahan lahan parkir juga," katanya.

Semula Islamic Center akan dibangun terintegrasi dengan Masjid Raya Sheikh Zayed, tetapi kemudian diputuskan untuk membangun Solo Cultural Center supaya fasilitas bisa digunakan oleh semua kalangan.

"Arahnya toleransi, biar semua bisa menikmati," kata Gibran.

Sebagaimana Masjid Raya Al Zayed, Solo Cultural Center akan dibangun menggunakan dana hibah dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan.

Perwakilan dari Universitas Muhammad Bin Zayed di Uni Emirat Arab sudah mengunjungi Solo untuk membahas rencana pembangunan fasilitas kegiatan masyarakat tersebut.

Pengelolaan dan pemeliharaan Solo Cultural Center nantinya akan dilakukan menggunakan dana dari Pemerintah Kota Surakarta. 

Wali Kota Surakarta belum bisa menyampaikan secara pasti kapan Solo Cultural Center mulai dibangun.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai rencana pembukaan Masjid Raya Sheikh Zayed untuk umum, Wali Kota mengatakan, "Tunggu saja, yang penting ini tadi kan sudah MoU (nota kesepahaman)."

Menurut dia, masih ada pekerjaan pembangunan yang harus dituntaskan di kompleks Masjid Raya Sheikh Zayed, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2022.

Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed bakal penuh kegiatan selama Ramadhan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024