Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, menginformasikan jumlah pengungsi banjir kini berangsur berkurang karena mereka memilih pulang ke rumah tempat tinggalnya setelah kondisi banjir mulai surut.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa saat ini genangan air di wilayah terdampak banjir pada umumnya mulai surut.

"Dari 14 tempat pengungsian, kini hanya masih ada 472 jiwa yang masih mengungsi dari awal saat banjir sekitar 2.000 jiwa, kemudian pada Kamis (5/1) sebanyak 487 jiwa," katanya.

Sebanyak 472 jiwa tersebut, mereka mengungsi di lokasi bekas Kelurahan Kraton Kidul, TPQ Al Hikmah Tirto, aula Kelurahan Tirto, Masjid Muhajirin Perum Pesona, aula Melati Kelurahan Kandang Panjang, Mushala Al Amin Swadaya Kandang Panjang, Mushala Kasepuhan Bandengan, dan Mushala Min Fadli Robi Bandengan.

Selanjutnya, Mushala Al Karim Bandengan, TPQ Al Mukhlis Bandengan, SD Negeri Bandengan, Mushala Arrahman Bandengan, Mushala Sayidil Anam Degayu, dan aula Kelurahan Degayu.

"Sebagian besar, para pengungsi yang masih bertahan di pengungsian adalah warga Bandengan dan Degayu karena rumah tempat tinggal mereka masih tergenang air," katanya.

Dikatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan patroli kesiapsiagaan dan melakukan distribusi air bersih, serta mendukung layanan pengungsian yang dilakukan oleh Dinsos dan Dinkes.

"Kami berharap curah hujan segera berhenti agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," demikian Dimas Arga Yudha.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024