Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menghadirkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap guna menyosialisasikan sistem penanganan bencana.
"Upaya mitigasi terhadap berbagai potensi bencana penting dilakukan guna menekan risiko yang ditimbulkan," kata General Manager PT KPI RU IV Cilacap Edy Januari Utama dalam "Sosialisasi Sistem Penanganan Bencana di Wilayah Cilacap" yang digelar di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jumat (23/12).
Ia mengatakan Kabupaten Cilacap memiliki potensi kerentanan terhadap cuaca ekstrem, bencana gempa bumi dan tsunami.
Menurut dia, kondisi ini disebut bisa mengganggu dan dapat mengakibatkan kedaruratan di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Kita tentu berharap tidak pernah terjadi bencana apa pun, mengingat besarnya aset Kilang Cilacap di kota ini," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya dalam kesempatan tersebut menghadirkan BPBD Kabupaten Cilacap dan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap.
"Diharapkan melalui kegiatan ini, Kilang Cilacap dapat secara dini mendapatkan informasi untuk menyiapkan mitigasi dalam menghadapi kejadian bencana," tegasnya.
Baca juga: Produksi Kilang Cilacap tetap topang 60 persen kebutuhan BBM Pulau Jawa
Lebih lanjut, Edy mengatakan sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia, Kilang Cilacap memegang peran penting menyuplai 33 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional dan 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
"Menyandang status sebagai perusahaan global kami siap menjadi perusahaan energi berkelas dunia dan menyediakan energi terbaik bagi bangsa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Taruna Mona Rahman mengingatkan potensi cuaca ekstrem disertai petir untuk beberapa hari mendatang.
Menurut dia, Cilacap menjadi salah satu wilayah dengan catatan tinggi potensi petir, sehingga hal itu menjadi kewaspadaan bersama.
"Terlebih operasional Kilang Cilacap yang sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dan petir. Kami yakin manajemen Kilang Cilacap sudah bertindak sigap mengantisipasi potensi kondisi ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi mengimbau masyarakat termasuk warga yang tinggal di kompleks perumahan Pertamina untuk tetap tenang dan tidak panik berlebihan menyikapi berbagai potensi bencana, termasuk gempa bumi dan tsunami.
"Dalam kesempatan ini saya juga mendorong dibentuknya forum penanggulangan risiko bencana di lingkungan rumah dinas Pertamina. Hal ini untuk memudahkan koordinasi dan menekan risiko bencana," katanya.
Baca juga: PTPL dan Pemkab Cilacap tingkatan kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim
Baca juga: Pertamina Cilacap raih predikat "Gold" dalam Sistem Manajemen Pengamanan 2022
Baca juga: Kilang Cilacap simulasi ISPS Code latih kesigapan pengamanan aset di wilayah perairan
"Upaya mitigasi terhadap berbagai potensi bencana penting dilakukan guna menekan risiko yang ditimbulkan," kata General Manager PT KPI RU IV Cilacap Edy Januari Utama dalam "Sosialisasi Sistem Penanganan Bencana di Wilayah Cilacap" yang digelar di Gedung Patra Graha, Cilacap, Jumat (23/12).
Ia mengatakan Kabupaten Cilacap memiliki potensi kerentanan terhadap cuaca ekstrem, bencana gempa bumi dan tsunami.
Menurut dia, kondisi ini disebut bisa mengganggu dan dapat mengakibatkan kedaruratan di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Kita tentu berharap tidak pernah terjadi bencana apa pun, mengingat besarnya aset Kilang Cilacap di kota ini," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya dalam kesempatan tersebut menghadirkan BPBD Kabupaten Cilacap dan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap.
"Diharapkan melalui kegiatan ini, Kilang Cilacap dapat secara dini mendapatkan informasi untuk menyiapkan mitigasi dalam menghadapi kejadian bencana," tegasnya.
Baca juga: Produksi Kilang Cilacap tetap topang 60 persen kebutuhan BBM Pulau Jawa
Lebih lanjut, Edy mengatakan sebagai kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia, Kilang Cilacap memegang peran penting menyuplai 33 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional dan 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
"Menyandang status sebagai perusahaan global kami siap menjadi perusahaan energi berkelas dunia dan menyediakan energi terbaik bagi bangsa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Taruna Mona Rahman mengingatkan potensi cuaca ekstrem disertai petir untuk beberapa hari mendatang.
Menurut dia, Cilacap menjadi salah satu wilayah dengan catatan tinggi potensi petir, sehingga hal itu menjadi kewaspadaan bersama.
"Terlebih operasional Kilang Cilacap yang sangat rentan menghadapi cuaca ekstrem dan petir. Kami yakin manajemen Kilang Cilacap sudah bertindak sigap mengantisipasi potensi kondisi ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi mengimbau masyarakat termasuk warga yang tinggal di kompleks perumahan Pertamina untuk tetap tenang dan tidak panik berlebihan menyikapi berbagai potensi bencana, termasuk gempa bumi dan tsunami.
"Dalam kesempatan ini saya juga mendorong dibentuknya forum penanggulangan risiko bencana di lingkungan rumah dinas Pertamina. Hal ini untuk memudahkan koordinasi dan menekan risiko bencana," katanya.
Baca juga: PTPL dan Pemkab Cilacap tingkatan kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim
Baca juga: Pertamina Cilacap raih predikat "Gold" dalam Sistem Manajemen Pengamanan 2022
Baca juga: Kilang Cilacap simulasi ISPS Code latih kesigapan pengamanan aset di wilayah perairan