Solo, Jateng (ANTARA) - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka mendukung rencana pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat.
"Ya nggak apa-apa, orang-orang juga sudah nggak pernah pakai masker," katanya di Solo, Kamis.
Apalagi, ia menilai kondisi penyebaran COVID-19 saat ini sudah tidak separah pada saat awal munculnya virus tersebut di Indonesia.
"Artinya sudah mulai melunak virusnya. Sejak varian terakhir ini kan sudah tidak bahaya, tidak mematikan, tren menurun. Yang positif juga tidak parah parah banget (kondisinya)," katanya.
Meski ia ingin realisasi dari rencana tersebut dapat dipercepat, namun ia meminta masyarakat untuk tetap menaati peraturan yang berlaku saat ini.
"Kita tunggu sampai keputusan kapan dicabut, kalau sekarang masih tetap sesuai prokes," katanya.
Bahkan, sebagai bentuk pelonggaran kepada masyarakat, pada malam tahun baru mendatang pihaknya juga memperbolehkan adanya kembang api dan penyelenggaraan car free night (CFN).
Sementara itu, terkait dengan percepatan vaksinasi, ia mengatakan saat ini masih terus dilakukan. Meski demikian, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi penguat tidak terlalu besar.
"Namun tetap yang masih kurang kami percepat, yang belum agar segera vaksin. Ini (masyarakat) tidak antusias. Meski demikian, walaupun nggak ada PPKM kalau bisa tetap dilengkapi vaksinnya," kata Gibran.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah pada akhir 2022 kemungkinan akan menyatakan PPKM berhenti.
"Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," katanya.
"Ya nggak apa-apa, orang-orang juga sudah nggak pernah pakai masker," katanya di Solo, Kamis.
Apalagi, ia menilai kondisi penyebaran COVID-19 saat ini sudah tidak separah pada saat awal munculnya virus tersebut di Indonesia.
"Artinya sudah mulai melunak virusnya. Sejak varian terakhir ini kan sudah tidak bahaya, tidak mematikan, tren menurun. Yang positif juga tidak parah parah banget (kondisinya)," katanya.
Meski ia ingin realisasi dari rencana tersebut dapat dipercepat, namun ia meminta masyarakat untuk tetap menaati peraturan yang berlaku saat ini.
"Kita tunggu sampai keputusan kapan dicabut, kalau sekarang masih tetap sesuai prokes," katanya.
Bahkan, sebagai bentuk pelonggaran kepada masyarakat, pada malam tahun baru mendatang pihaknya juga memperbolehkan adanya kembang api dan penyelenggaraan car free night (CFN).
Sementara itu, terkait dengan percepatan vaksinasi, ia mengatakan saat ini masih terus dilakukan. Meski demikian, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi penguat tidak terlalu besar.
"Namun tetap yang masih kurang kami percepat, yang belum agar segera vaksin. Ini (masyarakat) tidak antusias. Meski demikian, walaupun nggak ada PPKM kalau bisa tetap dilengkapi vaksinnya," kata Gibran.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah pada akhir 2022 kemungkinan akan menyatakan PPKM berhenti.
"Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200, dan mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," katanya.