Semarang (ANTARA) - Istana Pura Mangkunegaran, Surakarta menjadi cagar budaya pertama yang memakai Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). Langkah tersebut sebagai komitmen mendukung pemerintah dalam transisi energi dan menuju masa depan bumi yang lebih hijau.

Raja Mangkunegara X, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Sri Paduka Mangkunegara X menjelaskan langkah Istana Pura Mangkunegaran memakai REC milik PLN tersebut sebagai bentuk komitmen Istana dalam mendorong masifnya penggunaan energi bersih. Ia menilai, sebagai pusat kebudayaan, Mangkunegaran juga ingin berkontribusi dalam isu lingkungan.

"Kenapa kami melakukan ini, karena Mangkunegaran sebagai pusat budaya harus terus berkembang, salah satunya memperhatikan dan menjawab isu yang berkembang selama ini. Melalui penggunaan energi bersih sebagai sumber energi listrik Istana Mangkunegaran turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon," ujar KGPAA Mangkunegara X.

KGPAA Mangkunegara X menilai sebagai warisan cagar budaya, Pura Mangkunegaran tidak hanya berfokus kepada pelestarian kebudayaan tetapi juga kepada pelestarian lingkungan. 

Sebagai pusat kebudayaan, Pura Mangkunegaran juga akan menanamkan pesan-pesan penggunaan energi bersih berdampingan dengan pesan pelestarian kebudayaan, sehingga masyarakat lebih perhatian terhadap isu lingkungan.

"Ke depan kami berharap akan semakin banyak pihak khususnya dari kalangan anak muda yang peduli dan mendukung gerakan penggunaan energi hijau ini dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Dan mereka dapat menularkan semangat ini kepada generasi muda lainnya," katanya.

Baca juga: Mangkunegaran apresiasi PLN dalam revitalisasi cagar budaya

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo siap mendukung langkah Istana Pura Mangkunegaran untuk menggunakan energi bersih melalui REC. Sebagai dukungan PLN terhadap langkah baik Istana Mangkunegaran, PLN menyerahkan 20 unit REC atau setara dengan 20 MWh listrik bersih.

"Kami siap mendukung langkah baik Kanjeng Gusti untuk membawa Istana beralih ke sumber energi bersih. Istana Pura Mangkunegaran menjadi cagar budaya pertama yang memakai energi REC dari PLN," kata Darmawan.

Istana Pura Mangkunegaran tidak hanya sebagai cagar budaya saja tetapi juga menjadi bagian dari wadah edukasi kepada masyarakat dan dengan REC, Istana Pura Mangkunegaran menjadi pusat peradaban yang berlandaskan energi hijau.

"Diharapkan ke depan Puro Mangkunagaran ini menjadi kawasan wisata edukasi budaya yang memadukan unsur klasik dan modernisasi, melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Jawa dan mampu menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mempelajari adat-istiadat, pengetahuan, norma dan kesenian Jawa," kata Darmawan.

Baca juga: PLN serahkan sertifikat REC ke Istana Kepresidenan

Darmawan menambahkan, REC yang diserahkan ke Istana Pura Mangkunegaran bersumber dari PLTP Kamojang. 

REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable, dan diakui secara internasional serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

“Melalui REC, PLN menghadirkan opsi untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan. Cara pembeliannya pun relatif mudah dan cepat,” katanya.

Darmawan juga memastikan energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional.

Saat ini pembangkit green energy milik PLN yang terdaftar adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW, atau setara 2.500.000 MWh per tahun. 

Baca juga: Layanan REC PLN, Istana Kepresidenan Yogyakarta jadi pelanggan pemerintah pertama di DIY

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024