Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ingatkan warga senantiasa berhati-hati dan teliti saat berbelanja dengan memperhatikan masa kedaluwarsa produk makanan dan minuman serta kondisi kemasannya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa dari hasil inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional dan mal, tim pengawas barang beredar menemukan sejumlah produk memiliki kemasan rusak, kedaluwarsa dan tidak dilengkapi nomor perizinan produk industri rumah tangga (PIRT).
"Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat atau konsumen bisa teliti berbelanja, apalagi menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang diperkirakan permintaan kebutuhan pangan akan meningkat," katanya.
Dikatakan, pihaknya telah memberikan pembinaan kepada pengelola mal atau minimarket dan pedagang agar tidak menjual produk dengan kemasan yang rusak maupun kedaluwarsa.
"Untuk kemasan produk yang rusak, tim langsung memberikan pembinaan pada pelaku usaha untuk menarik produk yang tidak layak dijual itu supaya tidak dijual ke masyarakat selaku konsumen," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Junaenah mengatakan kemasan produk yang rusak biasanya akan mempengaruhi isi dari dalam produk tersebut.
"Ini jadi tidak jelas. Oleh karena itu daripada membahayakan kesehatan masyarakat maka lebih baik ditarik dari peredaran.
Kami mengimbau konsumen cerdas saat berbelanja, teliti sebelum membeli," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa dari hasil inspeksi mendadak ke sejumlah pasar tradisional dan mal, tim pengawas barang beredar menemukan sejumlah produk memiliki kemasan rusak, kedaluwarsa dan tidak dilengkapi nomor perizinan produk industri rumah tangga (PIRT).
"Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat atau konsumen bisa teliti berbelanja, apalagi menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 yang diperkirakan permintaan kebutuhan pangan akan meningkat," katanya.
Dikatakan, pihaknya telah memberikan pembinaan kepada pengelola mal atau minimarket dan pedagang agar tidak menjual produk dengan kemasan yang rusak maupun kedaluwarsa.
"Untuk kemasan produk yang rusak, tim langsung memberikan pembinaan pada pelaku usaha untuk menarik produk yang tidak layak dijual itu supaya tidak dijual ke masyarakat selaku konsumen," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Junaenah mengatakan kemasan produk yang rusak biasanya akan mempengaruhi isi dari dalam produk tersebut.
"Ini jadi tidak jelas. Oleh karena itu daripada membahayakan kesehatan masyarakat maka lebih baik ditarik dari peredaran.
Kami mengimbau konsumen cerdas saat berbelanja, teliti sebelum membeli," katanya.