Purbalingga, Jateng (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengharapkan para ketua rukun tetangga (RT) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tidak hanya menghidupkan kegotongroyongan juga menjadi penggerak dalam penanganan sampah.

"Ketua RT memiliki peran strategis untuk membantu pemerintah desa khususnya dalam kaitan pelayanan masyarakat," katanya di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Kamis.

Bupati mengatakan hal itu saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas bagi Paguyuban Ketua Rukun Tetangga (PKRT) Kabupaten Purbalingga yang diikuti 500 ketua RT dengan penekanan materi tentang kelembagaan, kesejahteraan sosial, dan lingkungan hidup.

Menurut dia, ketua RT pun menjadi motor penggerak dalam menggerakkan masyarakat untuk bisa ikut mendukung program-program pemerintah.

"Termasuk menggerakkan masyarakat agar kegotongroyongan ini terus hidup. Karena sekarang dengan perkembangan zaman nilai-nilai kegotongroyongan kerap kali memudar," tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan dalam kegiatan peningkatan kapasitas tersebut sengaja disisipi dengan materi tentang pengelolaan sampah karena Purbalingga pernah mengalami darurat sampah.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa bergerak sendirian dalam mengatasi masalah sampah, sehingga harus ada gerakan dari masyarakat.

"Oleh karena itu, saya berharap PKRT ini bisa jadi motor penggerak dalam penanganan sampah. Saat sekarang, sampah bisa menghasilkan sesuatu yang berharga karena jika dikelola dengan baik bisa menjadi uang," katanya.

Dia pun mencontohkan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas yang melibatkan para ketua RT menjadi kelompok swadaya masyarakat (KSM).

Menurut dia, KSM tersebut bekerja sama dengan pemerintah desa atau badan usaha milik desa (BUMDes) untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.

"Sampah bisa dimanfaatkan jadi pupuk organik, dimanfaatkan untuk budi daya maggot, dan sebagainya. Nah, ini PKRT harus mempelajari," demikian  Dyah Hayuning Pratiwi.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024