Semarang (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Semarang mencatat kinerja positif sepanjang 2022 mulai dari pencapaian Kota Semarang yang berhasil mempertahankan predikat Universal Health Coverage (UHC) enam tahun berturut-turut dengan capaian peserta sebanyak 1.675.372 atau 99.24 persen dari total penduduk sampai dengan beragam inovasi.

"BPJS Kesehatan Cabang Semarang membawahi Semarang dan Demak. Untuk Kabupaten Demak per Desember 2022 mencapai 89,77 persen atau 1.094.219 penduduk telah terlindungi Program JKN. Jadi saat ini kami masif melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan persentasenya untuk mencapai UHC," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar di Semarang, Rabu.

Berbagai upaya yang dilakukan, lanjut Andi, yakni berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah, mitra kerja, peserta, dan masyarakat. Bahkan, guna mendorong UHC di Kabupaten Demak Tim BPJS Kesehatan Turun ke Desa (Berjasa) aktif melakukan pendekatan masyarakat menuju Desa JKN yang saat ini sudah mencapai 91 desa.

Andi menyebutkan untuk fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 352 FKTP, 33 FKRTL, delapan laboratorium, 22 apotek Program Rujuk Balik (PRB), dan tiga ruang farmasi klinik, serta 31 Optik siap bermitra melayani peserta JKN di tahun 2023.

Selain Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) yang hadir sejak tahun 2020 menjadi salah satu primadona layanan yang digunakan masyarakat dalam layanan administrasi kepesertaan dan informasi layanan. Tercatat sepanjang tahun 2022 BPJS Kesehatan Cabang Semarang menerima lebih dari 180.000 tiket pelayanan nontatap muka. 

Selain itu untuk pelayanan nontatap muka BPJS Kesehatan memiliki inovasi Pelayanan Daring Sehari Jadi (Pedangsari) dengan jumlah layanan mencapai 600 transaksi.

"BPJS Kesehatan juga tetap memberikan layanan administrasi di kantor cabang maupun di kantor kabupaten. Bahkan kami turut serta membuka layanan peserta di mal pelayanan publik Kota Semarang. Sekaligus kami tetap berkeliling menjemput peserta di kantor kecamatan, kantor desa maupun pelayanan di satuan kerja melalui kegiatan Mobile Customer Service," kata Andi.

Pada sektor pelayanan kesehatan, untuk meningkatkan mutu bagi peserta JKN di fasilitas kesehatan, sebanyak 33 rumah sakit telah memanfaatkan sistem antrean online yang terkoneksi dengan aplikasi Mobile JKN. Tercatat sepanjang tahun 2022 sebanyak 5.630 kunjungan telah memanfaatkan antrean online ini. 

BPJS Kesehatan, lanjut Andi, juga gencar mendorong rumah sakit melakukan bridging Surat Eligibilitas Peserta (SEP) Elektronik. Untuk di kantor cabang Semarang sendiri sudah ada 10 rumah sakit di antaranya, RSUP dr. Kariadi, RSUD KRMT Wongsonegoro, RS Pantiwilasa Citarum, RS Permata Medika, RSUD Sultan Fatah Demak, RS Hj. Fatimah Sulhan Demak, Klinik Candi Eye Center, Klinik Ginjal Lestari (KGL) Sompok, dan BMS Jrakah, serta Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah.

"SEP Elektronik ini dapat diimplementasikan pada FKRTL yang telah menggunakan sistem antrean online dan mengaktifkan SEP seluruh poli rawat jalan dengan validasi fingerprint (FP), sehingga peserta yang dirujuk ke FKRTL SEP tidak perlu lagi mencetak SEP secara manual," jelas Andi.

Hingga 1 Desember 2022, jumlah pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kunjungan sakit dan kunjungan sehat di FKTP sebanyak 5.656.475 kunjungan dan di FKRTL sebanyak 1.828.545 kasus kunjungan Rawat Jalan serta 197.556 kasus kunjungan Rawat Inap.

Sedangkan dalam peningkatan kegiatan promotif dan preventif pemanfaatan skrining Riwayat kesehatan di kantor cabang Semarang mencapai 263.063 skrining, lalu 16.889 skrining sekunder diabetes melitus, 2.328 papsmear dan 99 IVA tes serta tujuh krioterapi telah dilakukan kepada peserta JKN.

"BPJS Kesehatan juga mencetak prestasi membanggakan, dengan memperoleh penghargaan Satria Brand Award 2022 Kategori Asuransi Jiwa dalam ajang yang diprakarsai oleh Suara Merdeka. Melalui ajang penghargaan tahunan yang eksis sejak 2010, BPJS Kesehatan didapuk sebagai salah satu brand terpercaya yang mengelola pelayanan program jaminan kesehatan warga masyarakat di seluruh Jawa Tengah ini," katanya.

Selanjutnya dalam upaya kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan terus mempromosikan Program REHAB (Rencana Pembayaran Bertahap) yang memberikan keringanan dan kemudahan bagi peserta segmen PBPU dan BP/ Peserta Mandiri yang memiliki tunggakan iuran antara 4-24 bulan untuk dapat melakukan pembayaran iuran secara bertahap maksimal 12 kali pembayaran. Dimana peserta yang menunggak bisa mengikuti program ini dengan mengakses fitur Rencana Pembayaran Bertahap pada aplikasi Mobile JKN.

"Kami harap dengan semua pencapaian kinerja dan inovasi yang telah kami raih sepanjang tahun 2022 ini, dapat semakin meningkatkan mutu layanan BPJS Kesehatan kepada seluruh peserta JKN dan masyarakat Indonesia seluruhnya pada tahun 2023 ke depan serta UHC Kabupaten Demak semoga dapat kita capai dalam waktu dekat ini," tutup Andi.
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024