Jakarta (ANTARA) - Ketika dua tim raksasa saling berhadapan dengan kemungkinan satu tim memasang tiga penyerang dan tim satunya lagi memasang ujung tombak tunggal yang dilapis tiga pemain sayap maut, maka yang akan terjadi adalah pertarungan sengit yang bisa menghasilkan banyak peluang tapi mungkin hanya sedikit yang bisa dikapitalisasi.

Ini karena baik Prancis maupun Inggris adalah tim-tim yang sangat mengandalkan keseimbangan bahwa serangan mereka yang maut harus disangga oleh pertahanan yang tangguh dan kuat.

Ini adalah bukan hanya pertarungan antara trio serang Inggris yang terdiri dari Bukayo Saka, Harry Kane dan Phil Foden melawan bangunan tangguh dalam lini pertahanan Prancis yang dipimpin Raphael Varane.

Karena ini juga pertarungan bagaimana kuartet bek Inggris yang terdiri dari Kyle Walker, John Stones, Harry Maguire, dan Luke Shaw menghentikan manuver eksplosif Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe dan Olivier Giroud dalam menyerbu gawang Three Lions.

Ini juga secara khusus merupakan pertarungan antara saya maut Prancis pada diri Kylian Mbappe dengan salah satu bek kanan terbaik di dunia, Kyle Walker.

Kemampuan Walker dalam mengatasi tusukan cepat Mbappe yang sebagian besar menjadi faktor teror tertinggi dalam skuad Prancis, adalah kunci memenangkan laga ini.

Itu hampir sama dengan bagaimana Bukayo Saka dan Phil Foden dihadapi oleh dua bek sayap Prancis, Jules Kounde dan Theo Hernandez.

Ini sungguh pertarungan antar lini permainan yang sangat ketat yang menyangkut tidak hanya reputasi dan harga diri tim, namun juga reputasi pribadi pemain-pemain kedua tim.


 

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024