Semarang (ANTARA) - Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang berupaya menghadirkan produk kontruksi berkualitas baik, berestetika tinggi, dan ramah lingkungan untuk berkelanjutan, salah satunya melalui seminar nasional dan pameran dengan tema dengan tema Digital Construction dalam Rangka Akselerasi Pelaksanaan Konstruksi Berkelanjutan.
Direktur Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang Prof. Ir. Indratmo, M.Sc., Ph.D.di Semarang, Selasa mengatakan kegiatan tersebut sekaligus sebagai rangkaian event Dies Natalis Politeknik PU ke-4, Hari Bakti PU ke-77, dan preliminary event World Water Forum 2024.
Baca juga: Politeknik Negeri Cilacap manfaatkan surya dan angin untuk pembangkit listrik
"Penyelenggaraan Seminar Nasional pada tahun ini menghadirkan para pembicara dari pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, para profesional pelaku industri/jasa konstruksi (Dunia Usaha/Dunia Industri), para akademisi, dan masyarakat pemerhati sektor konstruksi," kata Indratmo.
Seminar Nasional dan Pameran, lanjut Indratmo, menjadi upaya untuk mempertemukan dan implementasi model quadruple helix dalam pengelolaan pendidikan vokasi; yang melibatkan dunia pendidikan, dunia usaha/swasta, pemerintah selaku pengambil kebijakan, dan masyarakat.
Menurut dia, interaksi keempat pihak tersebut diharapkan dapat menghasilkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar pada implementasi di dunia nyata dalam bidang konstruksi, dan khususnya untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Politeknik Pekerjaan Umum.
“Hal ini merupakan upaya taut-dan-sesuai (link-and-match) antara dunia pendidikan dan dunia ketenagakerjaan,” katanya.
Baca juga: Akademisi: EBT potensial untuk mendukung pengembangan pertanian Indonesia
Menurutnya melalui seminar, akan memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan dan pengalaman nyata dengan hadirnya para ahli dan praktisi di bidang pekerjaan umum. Politeknik PU Semarang menyadari konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki nilai strategis dalam perekonomian nasional.
Berbagai jenis infrastruktur dalam wujud aset fisik berfungsi memberi layanan untuk aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, serta menjadi social overhead capital bagi pembangunan dan pembentuk lingkungan terbangun (Built enviroment) sebagai tindakan peradaban suatu bangsa.
Di samping itu, industri konstruksi berperan sebagai penggerak ekonomi, penyerap tenaga kerja, serta pengguna Sumber Daya Alam (SDA) dengan berbagai metode dan teknologi yang kompleks.Pentingnya infrastruktur sebagai produk dari industri konstruksi, sehingga salah satu prioritas utama dalam Agenda Pembangunan Kabinet Indonesia Maju adalah percepatan pembangunan infrastruktur.
Baca juga: Akademisi: EBT potensial untuk mendukung pengembangan pertanian Indonesia
Ia mengatakan Politeknik PU Semarang telah mempersiapkan mahasiswa dalam pemenuhan arah pengembangan tersebut. Misalnya, secara kurikulum mahasiswa Building Information Modelling (BIM) melalui kerjasama dengan beberapa provider software BIM terkemuka, penggunaan Terrestrial Laser Scanner, dan Geographic Information System (GIS).
“Penggunaan drone untuk pemetaan terrain yang terkoneksi dengan Global Positioning System (GPS) dan berbagai keterampilan penggunaan software yang terkait dengan teknologi konstruksi,” jelas Indratmo.
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pembangunan konstruksi nasional guna percepatan pembangunan infrastruktur, perlu adanya suatu ajang dalam upaya sharing ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta pengalaman riil (success story) dalam penyelenggaraan konstruksi di Indonesia terutama dari aspek metode maupun teknologi konstruksi, yang memiliki dampak cukup signifikan dalam mewujudkan terselenggaranya konstruksi yang berkualitas, lebih murah dan cepat.
Seminar Nasional dilengkapi dengan Pameran dan kunjungan lapangan yang mempertemukan kalangan akademisi dengan pelaku industri dan jasa konstruksi untuk mendekatkan antara pengetahuan dengan praktiknya.
Baca juga: Politeknik Pekerjaan Umum dukung percepatan pembangunan infrastruktur
Baca juga: Ganjar Pranowo berharap Politeknik Gusdurian hasilkan ahli-ahli moderat
Direktur Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang Prof. Ir. Indratmo, M.Sc., Ph.D.di Semarang, Selasa mengatakan kegiatan tersebut sekaligus sebagai rangkaian event Dies Natalis Politeknik PU ke-4, Hari Bakti PU ke-77, dan preliminary event World Water Forum 2024.
Baca juga: Politeknik Negeri Cilacap manfaatkan surya dan angin untuk pembangkit listrik
"Penyelenggaraan Seminar Nasional pada tahun ini menghadirkan para pembicara dari pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, para profesional pelaku industri/jasa konstruksi (Dunia Usaha/Dunia Industri), para akademisi, dan masyarakat pemerhati sektor konstruksi," kata Indratmo.
Seminar Nasional dan Pameran, lanjut Indratmo, menjadi upaya untuk mempertemukan dan implementasi model quadruple helix dalam pengelolaan pendidikan vokasi; yang melibatkan dunia pendidikan, dunia usaha/swasta, pemerintah selaku pengambil kebijakan, dan masyarakat.
Menurut dia, interaksi keempat pihak tersebut diharapkan dapat menghasilkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar pada implementasi di dunia nyata dalam bidang konstruksi, dan khususnya untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Politeknik Pekerjaan Umum.
“Hal ini merupakan upaya taut-dan-sesuai (link-and-match) antara dunia pendidikan dan dunia ketenagakerjaan,” katanya.
Baca juga: Akademisi: EBT potensial untuk mendukung pengembangan pertanian Indonesia
Menurutnya melalui seminar, akan memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan dan pengalaman nyata dengan hadirnya para ahli dan praktisi di bidang pekerjaan umum. Politeknik PU Semarang menyadari konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki nilai strategis dalam perekonomian nasional.
Berbagai jenis infrastruktur dalam wujud aset fisik berfungsi memberi layanan untuk aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, serta menjadi social overhead capital bagi pembangunan dan pembentuk lingkungan terbangun (Built enviroment) sebagai tindakan peradaban suatu bangsa.
Di samping itu, industri konstruksi berperan sebagai penggerak ekonomi, penyerap tenaga kerja, serta pengguna Sumber Daya Alam (SDA) dengan berbagai metode dan teknologi yang kompleks.Pentingnya infrastruktur sebagai produk dari industri konstruksi, sehingga salah satu prioritas utama dalam Agenda Pembangunan Kabinet Indonesia Maju adalah percepatan pembangunan infrastruktur.
Baca juga: Akademisi: EBT potensial untuk mendukung pengembangan pertanian Indonesia
Ia mengatakan Politeknik PU Semarang telah mempersiapkan mahasiswa dalam pemenuhan arah pengembangan tersebut. Misalnya, secara kurikulum mahasiswa Building Information Modelling (BIM) melalui kerjasama dengan beberapa provider software BIM terkemuka, penggunaan Terrestrial Laser Scanner, dan Geographic Information System (GIS).
“Penggunaan drone untuk pemetaan terrain yang terkoneksi dengan Global Positioning System (GPS) dan berbagai keterampilan penggunaan software yang terkait dengan teknologi konstruksi,” jelas Indratmo.
Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pembangunan konstruksi nasional guna percepatan pembangunan infrastruktur, perlu adanya suatu ajang dalam upaya sharing ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta pengalaman riil (success story) dalam penyelenggaraan konstruksi di Indonesia terutama dari aspek metode maupun teknologi konstruksi, yang memiliki dampak cukup signifikan dalam mewujudkan terselenggaranya konstruksi yang berkualitas, lebih murah dan cepat.
Seminar Nasional dilengkapi dengan Pameran dan kunjungan lapangan yang mempertemukan kalangan akademisi dengan pelaku industri dan jasa konstruksi untuk mendekatkan antara pengetahuan dengan praktiknya.
Baca juga: Politeknik Pekerjaan Umum dukung percepatan pembangunan infrastruktur
Baca juga: Ganjar Pranowo berharap Politeknik Gusdurian hasilkan ahli-ahli moderat